https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

SAMADE Lirik Gurihnya Bisnis Lidi Sawit

SAMADE Lirik Gurihnya Bisnis Lidi Sawit

Mesin pengolah lidi sawit buatan Gunawan. Foto: Dok. SAMADE


Jakarta, Elaeis.co - Pasar ekspor lidi sawit sangat menggiurkan. Peluang inilah yang membuat sejumlah cabang SAMADE tingkat provinsi melirik potensi bisnis ini.

"Kalau untuk lidi sawit sudah ada SPK (surat perjanjian kerja sama), terutama untuk memasok ke Mumbai, India. Cuma mungkin kami untuk MoU-nya di bulan Januari 2022 dengan pihak eksportirnya di Riau. Kalau sekarang belum efektif untuk bulan Desember ini," kata Ketua DPW Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Provinsi Riau, Karmila Sari, kepada Elaeis.co, Senin (27/12/2021) pagi.

Dalam MoU yang akan ditandatangani itu Karmila menyebutkan SAMADE mendapatkan kepastian untuk menyuplai lidi sawit sesuai ketentuan yang dipersyaratkan eksportir. Agar kerja sama itu bisa berlangsung lama, Karmila menegaskan SAMADE Riau siap memberikan harga yang bersaing untuk setiap kilogram lidi sawit.

Selain Riau, SAMADE Provinsi Bangka Belitung (Babel) juga melirik bisnis ini. Indra Sanjaya, Ketua SAMADE Babel, menyebutkan, sejauh ini lidi sawit belum digarap maksimal oleh para petani sawit di Babel. 

Karena itu tidak heran kalau kemudian Indra Sanjaya langsung mengambil keputusan untuk membeli dua mesin lidi sawit dari Gunawan, inovator beragam jenis mesin pertanian dan perkebunan yang tinggal di Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

"Saya sudah pesan dua mesin lidi sawit dari beliau, tinggal menanti pengiriman. Para petani sawit, terutama kaum perempuan, di sejumlah tempat di Babel akan kita berdayakan agar bisa memanfaatkan mesin lidi sawit ini secara baik," kata Indra. 

Gunawan, pembuat mesin lidi sawit, saat dihubungi secara terpisah mengakui bisnis lidi sawit sudah semakin berkembang. Karena itu tidak heran kalau sejak tahun 2019 sudah 60 buah mesin lidi sawit buatannya dibeli sejumlah pelaku usaha lidi sawit dari Sumatera hingga Sulawesi.

"Dan saya sendiri pun turut berbisnis lidi sawit ini. Selain ingin mendapatkan keuntungan, juga karena saya sendiri inovator mesin lidi sawit. Apa nanti kata orang kalau penemu mesin lidi sawit justru tidak berbisnis lidi sawit," kata Gunawan.

Ia lalu menjadi penampung lidi sawit yang diproduksi para petani sawit di sekitar Kecamatan Pekaitan, Rohul. Kemudian seluruh lidi sawit itu dia jual ke eksportir lidi sawit yang ada di Kecamatan Simpang Kawat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Dalam sebulan Gunawan mengaku bisa menjual hingga enam ton lidi sawit ke salah satu eksportir yang ada di Kabupaten Asahan tersebut. Dari proses jual beli itu Gunawan mengaku bisa memperoleh pendapatan bersih minimal Rp 6 juta. 

"Kalau sekarang harganya per kilogram sekitar Rp 4.300 sampai Rp 4.500, saat saya jual ke eksportir lidi sawit. Kalau dari petani saya beli sekitar Rp 3.500-an per kg. Tapi harga juga fluktuatif," kata anggota SAMADE Kabupaten Rohul ini. 

Ia mengaku sangat menyeriusi bisnis lidi sawit dan tetap akan melibatkan para petani sawit swadaya anggota SAMADE Rohul. Ia berharap pelibatan itu mampu membuat para petani sawit swadaya punya penghasilan tambahan. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :