https://www.elaeis.co

Berita / Komunitas /

SAMADE Andalkan Digitalisasi Siasati Pandemi

SAMADE Andalkan Digitalisasi Siasati Pandemi

Tolen Ketaren (Dok.)


Pekanbaru, Elaeis.co - Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama dua tahun dan tak ada yang tahu kapan akan berakhir. Pembatasan mobilitas yang diberlakukan pemerintah menyebabkan banyak kegiatan tidak bisa dilakukan sebagaimana biasanya.

Dampak dari pembatasan itu juga dirasakan Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE). Ketua Umum DPP Asosiasi SAMADE, Tolen Ketaren, mengatakan, selama Covid-19, aktivitas dan konsolidasi organisasi baik DPP, DPW, maupun DPD, menjadi tidak maksimal.

"Namun kami sudah berikhtiar agar bisa keluar dari kungkungan pandemi Covid-19 ini tanpa harus mengabaikan protokol kesehatan atau prokes seperti yang disarankan pemerintah," katanya kepada Elaeis.co, Sabtu (30/11/2021).

Hasil rembuk seluruh pengurus DPP SAMADE, disepakati untuk menggunakan pendekatan digital dalam konsolidasi organisasi dan membantu aktivitas petani sawit. Untuk merealisasikannya, SAMADE saat ini tengah membangun komunikasi dengan sejumlah penyedia teknologi digital untuk lebih mendekatkan dengan anggota SAMADE.

"Penyedia teknologi digital ini telah memiliki aplikasi yang membuat proses pembayaran iuran anggota bisa dilakukan secara transparan. Aplikasi itu juga bisa digunakan untuk membantu proses akuntansi bagi teman-teman petani sawit dalam menjalankan Koperasi SAMADE atau poktan dan gapoktan," kata Tolen.

Dengan penggunaan teknologi digital, Tolen berharap DPP, DPW, dan DPD bisa lebih mudah berkomunikasi dan memantau perkembangan para petani sawit yang menjadi anggota SAMADE.

"Paling enggak, jadi tahu berapa anggota dan pengurus SAMADE yang aktif, berapa yang mandeg. Lalu dari situ dicari solusinya," tegasnya.

Ia yakin pendekatan digital itu bisa dilakukan sehingga tidak ada lagi batasan dan hambatan dalam membangun kekuatan petani sawit swadaya dan SAMADE sebagai sebuah organisasi.

"Sekarang adalah era borderless, era tanpa batas. Covid-19 tak boleh membatasi pergerakan kita. Kita harus bisa bergerak tanpa harus melanggar prokes," tutupnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :