Berita / Nusantara /
Saat Harga Tinggi, Tiga PKS Malah tak Beroperasi
Buah sawit dimasukkan ke dalam pabrik dan akan diolah menjadi CPO. Foto: Ist.
Makassar, elaeis.co - Harga pembelian tandan buah segar (TBS) di sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Luwu, Luwu Utara (lutra), dan Luwu Timur (lutim), terus mengalami kenaikan. Bahkan sepekan terakhir harga TBS sudah melewati level Rp 3.000/kg.
Sayangnya, sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) tidak beroperasi sehingga dikhawatirkan akan menambah biaya transportasi TBS.
"Ada tiga pabrik di Lutra yang berhenti beroperasi," kata Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Luwu Utara (Lutra), H Rafiuddin, kepada elaeis.co, Minggu (20/3/2022) malam.
Ketiga PKS itu yakni PT DGS, lalu PT Jas Mulia Palm Oil Mill yang terletak di Desa Minanga Tallu, Kecamatan Sukamaju, serta PT Kasmar Matano Persada di Desa Radda, Kecamatan Baebunta.
Rafiuddin menyebutkan, ketiga PKS itu tidak memiliki kebun sawit. "Dari informasi yang saya peroleh, tiga PKS tanpa kebun itu tidak beroperasi karena disebut-sebut mengalami kerusakan mesin," katanya.
Terhentinya operasional PKS di kawasan itu bukan kali pertama terjadi. Bulan Juni 2021 tiga PKS juga sempat tidak beroperasi, yakni PKS milik PT Kasmar Matano Persada, PT Jas Mulia Palm Oil Mill, dan PT Surya Sawit Sejahtera (SSS).
Rafiuddin menyebutkan, para petani sawit swadaya tidak berputus asa karena ada sejumlah perusahaan sawit lainnya yang tetap beroperasi seperti biasa dan memberitahukan perkembangan harga TBS ke mereka.
Sejumlah PKS itu yakni PT SSS yang menetapkan harga TBS sebesar Rp 3.100/kg, PTPN XIV yang terletak di Desa Lagego, Kecamatan Burau, Kabupaten Lutim, menetapkan harga TBS sebesar Rp 3.005/kg.
Lalu PT Mandiri Palmera Agrindo (MPA) yang terletak di Desa Asana, Kecamatan Burau, Lutim, Rp 3.070/kg, dan PT Teguh Wira Pratama (TWP), di Kecamatan Angkona Rp 3.070/kg.







Komentar Via Facebook :