Berita / Sumatera /
Rp 2,4 Triliun Dana KUR Diserap Oleh Petani Kelapa Sawit
 
                Ilustrasi (Ist.)
Bengkulu, elaeis.co - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan ( Kanwil DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat hingga 21 Desember 2022 ada 38.449 petani kelapa sawit mengakses kredit usaha rakyat (KUR) di Bengkulu. Total dana yang diakses mencapai kurang lebih Rp 2,4 triliun.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Syarwan SE MM mengatakan, pengakses KUR terbanyak di Bengkulu adalah petani kelapa sawit. "Profesi terbanyak di Bengkulu itu adalah petani, mencapai 48 persen. Jadi wajar kalau yang mengakses KUR di Bengkulu itu banyak petani," kata Syarwan, kemarin.
Menurutnya, petani kelapa sawit di Bengkulu biasanya memanfaatkan KUR untuk program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Pinjaman tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menutupi kekurangan dana peremajaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Petani di Bengkulu tidak perlu bingung kalau kekurangan dana untuk PSR, karena ada KUR pertanian," ujarnya.
Ia menjelaskan, petani yang mengikuti program PSR bisa mendapatkan KUR khusus. Plafon pinjaman KUR khusus perkebunan rakyat maksimal Rp 500 juta dengan bunga 6% per tahun. Jangka waktu KUR khusus paling lama 4 tahun untuk kredit pembiayaan modal kerja. Sementara pembiayaan investasi, grace period paling lama 5 tahun.
"Jadi kalau kurang dana dari BPDPKS, petani bisa memanfaatkan KUR khusus," tuturnya.
Ketua DPW Apkasindo Bengkulu, Jakfar mengatakan, KUR pertanian sangat dinantikan petani sawit yang mengikuti PSR. Selama ini, petani agak kelimpungan menutupi kekurangan pembiayaan PSR. Dana hibah PSR dari BPDPKS sebesar Rp 30 juta per hektare tidak cukup karena biaya perawatan kebun membengkak.
"Dengan adanya KUR untuk PSR, kami berharap replanting bisa terlaksana dengan baik," ujarnya.
Ia berharap pemberian dana KUR kepada petani dapat dipermudah. Jangan lagi ada syarat yang mengada-ngada. "Petani Sawit di Bengkulu harus ditolong. Tanpa pertolongan pemerintah dalam bentuk KUR, petani yang ikut PSR hanya sebagai pelengkap penderita," sebutnya.
 







Komentar Via Facebook :