Berita / Iptek /
Riset PPKS: Serangga Penyerbuk Lebih Suka Bunga Betina Sawit, Ini Alasannya
Ilustrasi
Jakarta, elaeis.co – Peneliti dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Agus Eko Prasetyo, mengungkap temuan menarik soal perilaku serangga penyerbuk pada tanaman kelapa sawit.
Dalam sebuah kajian terbaru, Ia menemukan bahwa serangga ternyata lebih tertarik pada bunga betina sawit dibanding bunga jantan.
Temuan ini dipaparkan dalam acara Talkshow Karantina Day 2025 bertema “Dari Karantina untuk Sawit Berkelanjutan: Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi Indonesia” pada Jumat (24/10).
Agus menjelaskan, penelitian ini bertujuan memahami faktor biologis yang mempengaruhi produktivitas sawit di Indonesia, terutama dari sisi penyerbukan alami.
“Pengujian kesesuaian antara serangga dan bunga kelapa sawit terus kami lakukan. Ini tidak mudah, karena setiap spesies memiliki karakteristik dan respons berbeda terhadap senyawa kimia yang dikeluarkan tanaman,” ujarnya.
Menurut Agus, ketertarikan serangga penyerbuk bukan karena nektar, melainkan karena aroma dan senyawa kimia tertentu yang dilepaskan bunga sawit pada fase tertentu dari proses pembungaan.
Senyawa inilah yang menjadi “penanda alami” bagi serangga untuk datang membantu proses penyerbukan.
Yang menarik, rasio kehadiran serangga di bunga betina jauh lebih tinggi. Dalam pengamatan tim PPKS, perbandingan antara bunga jantan dan betina mencapai sekitar 1:2 hingga 1:4. Artinya, serangga empat kali lebih banyak mengunjungi bunga betina.
Agus menduga, hal ini berkaitan dengan kandungan nutrisi dan zat volatil yang berbeda di bunga betina, yang mungkin lebih mendukung siklus hidup serangga penyerbuk.
“Kemungkinan besar ada hubungan antara nutrisi bunga betina dan kecepatan regenerasi populasi serangga,” jelasnya.
Riset ini juga dibandingkan dengan beberapa jenis tanaman palma lain. Hasil sementara menunjukkan bahwa bunga kelapa sawit punya daya tarik tersendiri bagi serangga alami, yang sekaligus menjadi faktor penting dalam peningkatan produktivitas kebun.
Ke depan, PPKS akan melanjutkan penelitian ini untuk memperdalam pemahaman tentang biologi penyerbukan sawit. Harapannya, hasil riset ini bisa membantu industri sawit nasional meningkatkan efisiensi produksi secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.







Komentar Via Facebook :