Pekanbaru, elaeis.co - Minyak sawit masih menjadi komoditas utama bagi Provinsi Riau. Selain digunakan untuk kepentingan dalam negeri, Riau juga mengekspor cukup besar minyak sawit ke sejumlah negara importir.

Dari catatan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), hingga 30 November 2023, Riau sudah mengekspor hampir 10 juta ton minyak sawit dan turunannya yang digolongkan dalam produk lemak dan minyak.

Ini diungkapkan M Sultoni Ardhi, Perwakilan dari Kantor Wilayah DJBC Riau saat konferensi pers kinerja APBN hingga 30 November 2023 di Pekanbaru, Jumat lalu. 

"Total ekspor lemak dan minyak hingga akhir November sebanyak 9,98 juta ton. Iki merupakan produk minyak sawit dan turunannya," kata dia.

Total nilai ekspor dari hampir 10 juta ton minyak sawit tersebut yakni sebesar USD 8,56 miliar.

Selian minyak sawit, Riau juga menjadi pengekspor sejumlah produk lain. Di antaranya adalah pulp sebanyak 3,47 juta ton dengan nilai USD 1,79 milair.

Kemudian kertas 2,32 juta ton dengannl nilai USD 1,92 miliar, minyak mentah dan turunannya sebanyak 2,29 juta ton dengan nilai USD 1,44 milair serta bungkil dan residu sebanyak 2,03 juta ton.

"Total tonase ekspor Riau hingga akhir November 2023 adalah 24,99 juta ton, meningkat 2,12 juta ton atau 9,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ungkapnya.