Palembang, elaeis.co – Pemkab Musi Banyuasin (muba), Sumatera Selatan, menggelar Rapat Koordinasi Forum Penataan Ruang (FPR) membahas rencana investasi berupa pembangunan pabrik CPO dan inti sawit atau kernel oleh PT Perkasa Inti Tani (PIT) di Kecamatan Tungkal Jaya.

Rapat berlangsung di Kantor Perwakilan Pemkab Muba di Kota Palembang dengan melibatkan berbagai dinas dan instansi terkait. Dari pihak perusahaan, hadir langsung Direktur PT PIT, Marihot Hutabarat, bersama jajaran manajemen.

Ketika rencana pembangunan pabrik oleh PT PIT mencuat ke publik, sejumlah pihak menekankan pentingnya kepastian bahan baku sebelum pabrik beroperasi. Apalagi kapasitas produksi direncanakan mencapai 40 ton per jam. Pada rapat tersebut, Sekda Muba, Apriyadi, juga menegaskan perusahaan wajib memiliki kebun sawit sendiri untuk menjamin pasokan berkelanjutan.

“Ketersediaan bahan baku menentukan keberlangsungan pabrik,” tegasnya seperti dikutip dari keterangan resmi Diskominfo Muba, Kamis (21/8).

“Rencana PT PIT harus memiliki bahan baku yang jelas,” tambahnya.

Pernyataan itu mendapat dukungan dari sejumlah peserta rapat. Kabid Penataan Ruang PUPR Muba, Arwin, menyebut permohonan perusahaan sudah sesuai tata ruang. Meski demikian, ia mengingatkan pentingnya pasokan sawit yang memadai.

Dari sisi lingkungan, DLH Muba melalui Kabid Pengkajian Dampak Ilham menyoroti keberadaan anak sungai di sekitar lokasi pembangunan pabrik. “Aspek ekologis harus diperhatikan serius agar pembangunan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan,” tandasnya.

Kepala BPN Muba, Rosidi, menjelaskan bahwa lahan yang dimohonkan PT PIT berstatus kawasan budidaya perkebunan. Dari total 43 hektar, sekitar 46 persen sudah berupa perkebunan aktif.

“Untuk posisi eksisting sudah clean and clear,” kata Rosidi. Hal ini membuka peluang pembangunan terus dilanjutkan dengan syarat aturan tetap dipatuhi.

Rapat menghasilkan sejumlah catatan penting bagi PT PIT sebelum melanjutkan rencana pembangunan pabrik. Pemkab Muba menegaskan komitmen mendukung investasi yang sesuai aturan dan berkelanjutan.