https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

RDP dengan BPDP, Komisi XI DPR RI Bahas Capaian dan Rencana Aksi 2025

RDP dengan BPDP, Komisi XI DPR RI Bahas Capaian dan Rencana Aksi 2025

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro pimpin RDP dengan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Foto: Azka/Andri


Jakarta, elaeis.co - Komisi XI DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) di Senayan, Jakarta, Senin (17/2). Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro membahas laporan kinerja BPDP Tahun 2024 serta sejumlah kebijakan strategis terkait pengelolaan dana perkebunan.

”Komisi XI DPR RI telah mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama BPDP terkait pengelolaan dana perkebunan yang dilakukan secara pruden, mematuhi peraturan perundang-undangan, dan memenuhi aspek akuntabilitas,” kata Fauzi dalam keterangan tertulis Setjen DPR RI dikutip elaeis.co Rabu (19/2).

Pada kesempatan RDP tersebut, Komisi XI juga mendapatkan informasi dari BPDP terkait berbagai langkah strategis dalam menjalankan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), termasuk penyederhanaan prosedur, peningkatan sosialisasi, serta pendampingan aktif kepada petani sawit, kelapa, dan kakao.

Dalam aspek penyaluran insentif biodiesel, BPDP menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas tetap menjadi prioritas utama. Selain itu, BPDP memastikan bahwa insentif ini memberikan dampak positif terhadap ketahanan energi nasional.

”BPDP berkomitmen untuk mempertajam output dari berbagai program, termasuk penelitian dan pengembangan, penguatan sarana dan prasarana, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) guna mendukung industri sawit yang berkelanjutan. BPDP juga tengah mempersiapkan peta jalan pengelolaan dana dan kebijakan hilirisasi komoditas kelapa sawit, kelapa, dan kakao untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” paparnya.

Dukungan terhadap riset kelapa sawit, kelapa, dan kakao menjadi perhatian utama dalam pertemuan ini. ”BPDP akan terus mendorong pengembangan pusat riset pembibitan ketiga komoditas tersebut guna meningkatkan produktivitas dan daya saing industri perkebunan di Indonesia,” sambung Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Sebagai tindak lanjut, Komisi XI DPR RI dan BPDP sepakat untuk melanjutkan pembahasan lebih lanjut mengenai insentif biodiesel dalam forum RDP berikutnya. Rapat ini, kata Fauzi, diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang semakin memperkuat pengelolaan dana perkebunan demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani di Indonesia.

Pada kesempatan itu Direktur Utama BPDP Eddy Abdurrachman menyebutkan, terkait insentif biodisel, BPDP hanya akan menyalurkan dana untuk menutup selisih harga indeks pasar (HIP) biodiesel dengan biosolar untuk program PSO saja. “Yaitu biodiesel yang mendapatkan subsidi saja, kurang lebih sebesar 7,55 juta kiloliter,” sebutnya.

 

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :