https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pupuk Mahal, Mafia Ambil Kesempatan

Pupuk Mahal, Mafia Ambil Kesempatan

Ilustrasi. Foto: Pupuk Indonesia


Pekanbaru, elaeis.co - Harga pupuk makin melambung tinggi. Di Riau, pupuk seperti KCL yang menjadi kebutuhan pokok bagi petani sawit, saat ini harganya sudah di atas Rp 900 ribu per karung.

"Sudah sangat keterlaluan, kenaikannya sudah tidak lazim lagi. Tapi permasalahan ini justru tak kunjung usai," kata Ketua Umum DPP Aspek PIR, Setioyono kepada elaeis.co, kemarin.

Menurutnya, harga pupuk per karung berisi 50 kg normalnya hanya sekitar Rp 260 ribuan. "Sekarang sekarung sudah hampir Rp 1 juta. Bagaimana petani mau merawat kebun?" ucapnya.

Ironisnya, saat harga pupuk melambung, ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk mengeruk keuntungan.

Kejari Kampar, misalnya, saat ini sedang melakukan pendalaman dalam kasus dugaan mafia pupuk. Sejauh ini sudah tiga perusahaan distributor pupuk, yakni PT Pertani Persero Cabang Riau, CV Az-zahra, dan CV Mecca Jaya Mandiri, diperiksa.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Kampar, Silfanus Rotua Simanullang, membenarkan adanya penyidikan ini. Bahkan dia tak menampik jika akan menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

Kendati demikian, dia belum merinci siapa yang menjadi calon tersangka tersebut.

"Saat ini penyidik Seksi Pidana Khusus tengah melakukan pemberkasan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita umumkan," ujarnya kepada elaeis.co, Sabtu (18/6).

Kasus ini terungkap saat Kejari Kampar melakukan pendalaman terkait informasi penyaluran pupuk subsidi untuk lahan seluas 107 ribu hektare oleh dua produsen ke 7 distributor dan 119 pengecer.

Ada beberapa kejanggalan, diantaranya ada penerima yang tidak melakukan pembelian dan penyaluran fiktif dengan memasukkan nama orang yang sudah meninggal ke dalam daftar penerimaan.

Selain itu, pupuk juga dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET). Aksi ini disinyalir telah merugikan negara hingga Rp2 miliar di masing-masing kecamatan yang mendapat kuota pupuk subsidi.

 

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :