Berita / Bisnis /
Pupuk di Riau Mahal, Tapi Masih Diminati Petani Sawit
Pupuk kimia
Pekabaru, Elaeis co - Beberapa waktu belakangan ini harga pupuk kimia untuk perkebunan sawit melambung tinggi. Kendati begitu, minat petani akan pupuk yang digunakan untuk memelihara kebun sawitnya masih stabil. Malah trandnya meningkat.
Hal ini menurut Ayang, tidak kecil kemungkinan dipengaruhi oleh harga tandan buah segar (TBS) yang tinggi. Bahkan sepekan kedepan harga TBS dibandrol seharga Rp.2.800/kg.
Pria yang bekerja sebagai Marketing di toko Agro Planet Pekanbaru itu mengatakan pupuk kimia tak dijajakannya memang mengalami kenaikan hingga 30 persen.
"Yang naik signifikan itu pupuk TSP dan KCL. Naiknya sampai Rp.100 ribuan perkarungnya. Kalau harga NPK masih cenderung stabil," terangnya.
Rincinya untuk TSP dibandrol sekitar Rp.379 ribuan, KCL Rp.479 ribuan, dan NPK sekitar Rp600 ribuan.
Ayang menduga kenaikan harga pupuk ini akibat laju pendistribusian terhambat sejak diberlakukannya penyekatan di beberapa daerah yang menjadi jalur perlintasan. Sementara pandemi justru tidak menimbulkan pengaruh yang besar baik dalam penjualan pupuk maupun harganya.
"Kita datangkan pupuk ini dari arah Medan. Mungkin harga pupuk melambung akibat penyekatan seperti PPKM yang diberlakukan pemerintah untuk menangani covid-19 ini," katanya.
Ayang mengaku tidak mengetahui pasti penjualan pupuk kimia tersebut di toko tempatnya bekerja. Sebab, jumlah total itu dihitung oleh staf gudang.
"Namun kalau perkirakan tiga jenis pupuk itu hampir sama tingkat penjualannya. Hanya berbeda harga saja. Untuk peminat kita, masih petani sekitaran Kampar," tuturnya saat berbincang bersama Elaeis.co di toko yang berlokasi di jalan Garuda Sakti tersebut.
Sedangkan, merujuk dari data Disperindag Riau berikut harga pupuk yang di Bumi Lancang Kuning;
KCL : Rp. 10.000/kg
NPK : Rp. 12.000/kg
Urea : Rp. 8.000/kg
ZA : Rp. 7.000/kg
Organik : Rp. 8.000/kg

Komentar Via Facebook :