https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Punya Bisnis Pembibitan Sawit? Ini Tips Dari Hendri Cen Biar Tak Cepat 'Gulung Tikar'

Punya Bisnis Pembibitan Sawit? Ini Tips Dari Hendri Cen Biar Tak Cepat

Ilustrasi - Usaha pembibitan kelapa sawit. Dok.Istimewa


Pekanbaru, elaeis.co - Usaha di sektor perkebunan kelapa sawit memang menjanjikan lantaran komoditi ini menjadi salah satu andalan di Indonesia. Meski begitu pasti ada juga resiko yang menjadi ancaman para pelaku usaha di sektor ini.

Salah satunya usaha penangkaran atau pembibitan kelapa sawit. Usaha ini juga memiliki resiko yang tidak sembarangan. Jika tidak teliti dan berinovasi, tidak kecil kemungkinan akan gulung tikar dengan hitungan waktu saja.

Salah satu resiko yang menjadi momok para penangkar kata Hendri Cen ialah over produksi. Penagkar bibit sawit di Riau ini mengaku, jika tidak diambil langkah cepat dalam menggenjot penjualan maka bibit akan over umur.

"Kalau umur sudah terlanjur tua, maka harga bibit juga akan tertekan dan penangkar akan terpaksa menjual dengan harga murah," kata Hendri saat berbincang dengan elaeis.co, Jumat (5/7).

Jika bibit terlalu tua dan tidak laku diperjual-belikan, lanjutnya, maka sesuai aturan di Dinas Perkebunan harus dimusnahkan. Sebab maksimal bibit yang layak diperjual-belikan berumur 24 bulan atau 2 tahun.

"Tapi biasanya tetap saja ada petani yang memanfaatkan kondisi ini. Dimana mereka memang sengaja mencari bibit yang sudah lewat umur karena harga semakin terjangkau," bebernya.

Langkah tepat agar pengecer tidak terjebak pada resiko kerugian, kata Hendri, harus sebanyak mungkin menjalin kerja sama baik dengan perusahaan maupun kelompok tani. Hal ini dinilai akan membuka lebih banyak peluang penangkar dalam memasarkan bibit.

Apalagi, dari informasi yang didapat pria yang juga Bendahara Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) ini, saat ini di Dinas Perkebunan Riau ada sekitar 400 pengajuan izin untuk usaha pembibitan benih kelapa sawit. Namun yang terdata beroperasi hanya sekitar 80 usaha.

"Data ini bukti bahwa penangkar juga perlu kiat khusus agar tetap berjalan dengan kualitas benih diakui oleh pemerintah. Artinya benih harus bersertifikat bukan abal-abal," tandasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :