Berita / Nusantara /
Punya Banyak Bapak, BPDPKS Harus Banyak Pertimbangan
Logo BPDPKS
Jakarta, Elaeis.co - Usia Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sudah memasuki enam tahun. Sejak berdiri, lembaga itu tak pernah sepi dari kritik.
"Inilah repotnya kalau kami, BPDPKS, punya banyak bapak. Banyak yang harus diperhatikan. Tetapi kita juga harus jujur kalau BPDPKS telah banyak berbuat dan memberikan perubahan yang besar dalam industri perkebunan sawit nasional,” kata Plt Kadiv Lembaga Kemasyarakatan Civil Society BPDPKS, Sulthan Muhammad Yusa, dalam Focus Group Disccussion (FGD) Sawit Berkelanjutan Volume 8 yang bertajuk ‘Peranan BPDPKS Mendorong Petani Kelapa Sawit Suplai Bahan Baku Biodiesel’, Kamis (10/6) sore.
Banyak bapak yang dimaksudkan oleh Yusa adalah posisi BPDKS yang secara hirarki berada di bawah Kementerian Keuangan, namun di saat yang sama harus tetap berkoordinasi ke kementerian lainnya, termasuk Kementerian Pertanian yang memiliki Direktorat Jenderal Perkebunan.
Menurut Yusa, posisi itu menyebabkan BPDPKS tak pernah sepi dari kritik. “Di tengah situasi itu, BPDPKS tetap melakukan terobosan-terobosan. Meski belum sempurna, tapi telah dinikmati banyak petani dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional,” katanya.
Dia lalu mencontohkan program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang tiap tahun terus bertambah total luasannya. Begitu juga dengan program biodiesel yang mampu meningkatkan konsumsi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) domestik sehingga berdampak pada naiknya serapan tandan buah segar (TBS) petani.
BDPKS memproyeksikan produksi CPO dan stok tahun 2021-2025 akan mencapai 52,30 juta metrik ton sampai 57,61 juta metrik ton. Mempertimbangkan fluktuasi harga CPO dan minyak mentah dunia, penyerapan biodiesel pada tahun ini ditargetkan mencapai 9,2 juta kiloliter. “Diperkirakan kebutuhan dana insentif akan jauh lebih tinggi pada tahun 2021. Rata-rata naik sebesar 4% per tahun,” katanya.
"Kebutuhan biodiesel untuk program B30 tahun 2021-2025 diperkirakan sebesar 8,34 juta metrik ton sampai 9,66 juta metrik ton atau 8.85 juta kiloliter sampai 11.65 juta kiloliter. Rata-rata naik sebesar 5% per tahun," tambahnya.
Menurutnya, semua target itu bisa dicapai kalau seluruh stakeholder sawit dalam negeri saling bekerja sama. Dia memastikan BPDPKS terbuka terhadap kritik dan siap berdiskusi untuk perbaikan ke depan. "Direktur BPDPKS, Pak Eddy Abdurrahman, sudah mengajak siapapun yang mengkritik BPDPKS untuk ngopi, duduk bareng mendiskusikan mana yang perlu diperbaiki oleh BPDPKS," tukasnya.







Komentar Via Facebook :