Berita / Sumatera /
Punya 2 Hektare Kebun Sawit Tergolong Miskin
Ilustrasi - perkebunan kelapa sawit.
Bengkulu, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat bahwa petani sawit yang hanya memiliki kebun 2 hektare masuk kategori petani miskin karena berpenghasilan di bawah Rp18,8 juta per tahun.
Bahkan Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal tidak menampik bahwa situasi petani kelapa sawit di Bengkulu saat ini sangat mengkhawatirkan. Sebab, mayoritas petani di sana hanya mengelola lahan 2 hektare.
"Penyebabnya karena keterbatasan lahan. Nah, gara-gara itu berdampak pada kesejahteraan dan kualitas hidup petani sawit di Bengkulu," kata Win, kemarin.
Tingkat kemiskinan yang disampaikan Win Rizal ini bukan mengada-ngada. Sebab jika merunut dari definisi garis kemiskinan Bank Dunia, penghasilan Rp18,8 juta per tahun atau sekitar 2,15 Dolar AS per hari masuk kategori miskin.
"Rata-rata pendapatan per tahun petani kelapa sawit miskin itu sekitar Rp 18,8 juta per tahun. Dengan angka segitu sudah pasti sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Yang disampaikan Win Rizal ini diamini Sudarno, petani kelapa sawit di Bengkulu. Dengan lahan seluas 1,5 hektare, dia mengaku sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebab, dengan lahan seluas itu, Sudarno mengaku hanya menghasilkan duit sekitar Rp800 ribu dalam dua kali panen setiap bulannya.
"Selama ini kami sudah berusaha keras mengelola lahan itu agar hasilnya memuaskan. Namun, keterbatasan lahan dan harga jual tandan buah segar (TBS) yang fluktuatif, membuat pendapatan kami tak menentu. Hidup dari hasil bercocok tanam sawit memang tak mudah," keluhnya.
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi mengaku, pihaknya selalu aktif mengatasi masalah yang dihadapi oleh petani.
Misalnya, kata dia, program pelatihan dan penyuluhan kepada petani mengenai teknik bercocok tanam yang modern dan berkelanjutan yang telah dibikin selama ini. Hal itu dibuat agar berdampak positif terhadap produktivitas sawit hingga berujung peningkatan ekonomi petani.
"Kondisi petani kelapa sawit miskin di Bengkulu menjadi perhatian penting, terutama dalam upaya mencapai ketahanan pangan dan penanggulangan kemiskinan. Oleh sebab itu, kami akan terus membantu para petani mengatasi tantangan itu hingga pada akhirnya kualitas hidup para petani sawit meningkat," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :