Berita / Kalimantan /
Puluhan Ton Bungkil Sawit Diangkut dengan Truk dari Kapuas Hulu ke Malaysia
Pejabat karantina tumbuhan mengawasi pelaksanaan fumigasi bungkil kelapa sawit sebelum diekspor ke Malaysia. Foto: Satgas PLBN Badau, Adrian Prasetiyo
Putussibau, elaeis.co - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang dikelola Badan Nasional Pengelola Perbatasan RI, lebih ramai dari hari biasa, Kamis (2/1).
Selain mengalami peningkatan jumlah pelintas pada awal tahun 2025, para petugas di pos perbatasan juga disibukkan dengan pemeriksaan terhadap sejumlah truk yang mengangkut bungkil sawit atau palm kernel expeller (PKE). Produk samping pengolahan TBS di pabrik sawit tersebut hendak diekspor melalui jalur darat lewat pintu keberangkatan menuju Malaysia.
Kepala PLBN Badau, Wendelinus Fanu menerangkan, ekspor bungkil sawit tersebut dilakukan oleh PT Buana Tunas Sejahtera (BTS). “Ekspor di awal tahun ini merupakan keberlanjutan dari aktivitas serupa yang telah berlangsung selama tahun 2024,” katanya dalam keterangan resmi dikutip elaeis co, Jumat (3/1).
Menurutnya, PT BTS merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.
“Perusahaan tersebut telah melakukan ekspor bungkil sawit dalam jumlah yang cukup besar. Sepanjang tahun 2024 lalu, volume ekspor bungkil sawit oleh PT BTS mencapai 336,18 ton dengan nilai sekitar Rp 600 juta,” ungkapnya.
Di awal tahun 2025 ini, perusahaan itu mengekspor 93,61 ton bungkil kelapa sawit dengan nilai kurang lebih Rp 114 juta. “Ekspor komoditas ini dilakukan secara bertahap. Berdasarkan informasi dari Pejabat Karantina Tumbuhan BKHIT Kalbar Satpel PLBN Badau, ekspor bungkil melalui PLBN Badau dijadwalkan akan berlangsung sampai bulan Maret 2025 dengan kapastitas total sekitar 300 ton,” bebernya.







Komentar Via Facebook :