Berita / Nusantara /
Puluhan Ribu ASN Digaji, Tapi Orangnya Ternyata Tak Ada
Ilustrasi ASN (Getty Images/Yamtono_Sardi)
Jakarta, Elaeis.co - Hingga saat ini pemerintah baru dua kali melakukan pemutakhiran data aparatur sipil negara (ASN). Ditengarai masih banyak data misterius dan palsu, karena itu seluruh ASN akan didata ulang.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengungkapkan, pemutakhiran data pertama dilakukan pada 2002. Update data saat itu dilakukan secara manual. “Diperlukan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar untuk melakukan PUPNS yang pertama tahun 2002,” katanya seperti dikutip iNews.id, Senin (24/5).
Menurutnya, meski prosesnya lama, data yang dihasilkan tidak sempurna. “Masih banyak yang perlu dimutakhirkan, dilengkapi. Bahkan masih banyak data yang palsu,” katanya.
Pemutakhiran data yang kedua dilakukan 12 tahun kemudian. Di tahun 2014, pendataan sudah secara elektornik dan dilakukan oleh masing-masing PNS. Bukan oleh biro kepegawaian, Biro SDM, BKD, BKPP, BKPSDM.
“Hasilnya, ternyata ada 97.000 data misterius. Dibayarkan gajinya, membayar iuran pensiun, tapi tidak ada orangnya. Dengan data itu, database ASN menjadi lebih akurat. Walaupun masih juga ada yang belum mendaftar pada saat itu,” katanya.
Agar benar-benar akurat, katanya, Juli mendatang akan kembali dilakukan pendataan ulang data pribadi ASN. Sama seperti sebelumnya, pemutakhiran ini bisa dilakukan oleh masing-masing ASN.
“Jadi pada pemutakhiran data mandiri ini, anda bisa melihat data sendiri, bisa memperbaikinya sendiri, bahkan bisa memutakhirkannya setiap waktu jika terjadi perubahan data. Jadi tidak perlu menunggu,” katanya.
Data-data yang harus diperbaharui mencakup data personal, riwayat jabatan, riwayat pendidikan dan diklat/kursus, riwayat SKP, riwayat penghargaan (tanda jasa), dan riwayat pangkat dan golongan ruang. Selain itu, riwayat keluarga, riwayat peninjauan masa kerja (PMK), riwayat pindah instansi, riwayat CLTN, riwayat CPNS/PNS, dan riwayat organisasi.







Komentar Via Facebook :