Bogor, elaeis.co - PTPN III (Persero) sedang menyiapkan langkah besar untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. 

Perusahaan menargetkan investasi hingga Rp 60 triliun untuk memperluas lahan sawit dan membangun pabrik biodiesel, atau sejalan dengan rencana pemerintah menjalankan bahan bakar campuran B50 pada 2026.

Direktur Bisnis PTPN III, Ryanto Wisnuardhy, menjelaskan, di sisi hulu, perusahaan akan menambah lahan tanam kelapa sawit baru seluas sekitar 500.000 hektare. 

“Kami akan memperluas lahan sawit sampai 500.000 hektare, anggarannya sekitar Rp 50–60 triliun,” ujar Ryanto saat ditemui di Bogor, Selasa (28/10).

Sementara di sisi hilir, PTPN III juga bersiap membangun pabrik biodiesel. Proyek ini dilakukan bekerja sama dengan Pertamina dan beberapa perusahaan swasta. Salah satu lokasi yang sedang dikaji berada di Sei Mangkei, Sumatera Utara. 

“Kami targetkan mulai pembangunan tahun depan,” tambah Ryanto.

Langkah ini juga mendukung program pemerintah untuk swasembada energi nasional dengan bahan bakar dari sumber domestik. 

Indonesia saat ini masih jadi produsen minyak sawit terbesar di dunia, dengan lahan sawit tersebar di Riau, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan.

Meski sempat menurun pada 2024 karena cuaca ekstrem dan harga pupuk naik, kini produksi sawit mulai pulih. Produktivitas mencapai lebih dari 4 ton per hektare per bulan, berkat pemupukan yang lebih optimal sepanjang 2025.

Konsumsi minyak sawit untuk biodiesel kini lebih tinggi dibandingkan untuk pangan. Hingga Juli 2025, konsumsi domestik mencapai 14,3 juta ton per tahun, sementara ekspor juga meningkat mengikuti permintaan global.

Dengan rencana ini, PTPN III berharap industri sawit Indonesia bisa semakin kuat dari hulu ke hilir, mendukung energi terbarukan, sekaligus tetap bersaing di pasar global.