Berita / Pasar /
PTPN Grup Yakin Bisa Selesaikan PSR Jalur Kemitraan, Nama PPKS Disebut
Nama PPKS Medan disebut oleh Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN Grup, Irwan Peranginangin, terkaot pelaksanaan program PSR, termasuk melalui jalur kemitraan antara Aspek-PIR Indonesia dan PTPN Grup. (
Medan, elaeis.co - Keyakinan yang kuat dilontarkan pihak PTPN Grup terkait pelaksanaan program peremajaan sawit rakyat (PSR) melalui jalur kemitraan perusahaan dan petani sawit seperti yang telah ditigaskan oleh pemerintah pusat.
Termasuk di antaranya adalah jalur kemitraan antara PTPN Grup dengan para petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Indonesia di berbagai provinsi.
"Kami yakin PTPN Grup bisa menyelesaikan penugasan pemerintah ini dengan baik dengan berbagai keunggulan internal yang dimiliki oleh PTPN," ucap Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN Grup, Irwan Peranginangin, belum lama ini.
Irwan mengatakan hal tersebut saat dirinya berbicara di panggung acara sosialisasi bimbingan teknis (Bimtek) PSR yang diadakan oleh tiga pihak.
Yaitu Aspek-PIR Indonesia, PTPN IV PalmCo, dan didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Kegiatan tersebut digelar di Ballroom Sudirman, Le Polonia Hotel, Medan, dihadiri ratusan petani sawit dari Aceh dan Sumut, serta menampilkan para tokoh sawit dan stakeholder terkait.
Seperti Ketua Umum DPP Aspek-PIR, H Setyono, pejabat tejnis dari ATR/BPN Sumut, PT Sucofindo, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan lainnya.
Irwan lalu menyebutkan nama Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan saat dirinya menguraikan sejumlah keunggulan internal yang dimiliki PTPN terkait pelaksanaan program PSR jalur kemitraan.
Sekadar memberitahukan, PPKS Medan adalah salah satu dari beberapa pusat penelitian (puslit) komoditas pekebunan yang berada di bawah naungan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN).
Baca juga: Inilah Riwayat PPKS Medan, Lembaga yang Berkontribusi Banyak terhadap Perkelapasawitan Indonesia
Di saat yang sama, PT RPN yang berkantor pusat di Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar), merupakan bagian dari anak usaha yang dimiliki oleh Holding PTPN Nusantara.
"Keunggulan internal PTON Grup itu yakni PTPN Grup memiliki Pusat Penelitian Kelapa Sawit atau PPKS Medan yang terus menyediakan teknologi budidaya sawit terbaik di Indonesia," ucap Irwan.
Keunggulan kedua, kata Irwan menambahkan, PTPN Grup telah lama menjadi produsen benih atau varietas unggul kelapa sawit yang terbaik dan terbesar di Indonesia,
PTPN pun, sambung dia, memiliki kapasitas yang cukup besar untuk menyediakan pelatihan sumber daya manusia (SDM) dan pendampingan bagi petani sawit rakyat.
"Keunggulan berikutnya, PTPN juga memiliki pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas olah yang sangat besar di kawasan perkebunan sawit rakyat," ucapnya lebih lanjut.
"Dan keunggulan yang kelima, PTPN Grup memiliki jejaring yang sangat kuat dalam perdagangan minyak sawit internasional," tegas Irwan Peranginangin menambahkan.
Irwan lalu menyebut bahwa PTPN Grup sebagai perusahaan pionir yang membuat berkembangnya kebun sawit rakyat sejak era terdahulu hingga saat ini.
"Karena itu PTPN Grup menilai bahwa program PSR ini adalah program pemerintah yang memiliki nilai yang sangat strategis," kata Irwan.
"Selain sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada petani rakyat, PSR juga sebagai program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang mampu menyerap banyak tenaga kerja," ucapnya.
Ia mengatakan, PTPN sebagai sebuah perusahaan negara memiliki dua petan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca juga: PTPN Grup Tawarkan Tambahan Pendapatan untuk Peserta PSR Jalur Kemitraan
"Dua peran ini sering kita sebut sebagai peran ambidekteritas BUMN, yaitu peran sebagai value creator atau pencetak nilai dan peran sebagai agent of development atau agen pembangunan," bebernya.
Di satu sisi, ucapnya, PTPN sebagai pencetak nilai memiliki tugas untuk menjadi lokomotif ekonomi nasioal melalui pendapatan dan pertumbuhan aset untuk kepentingan negara.
"Pada peran ini, PTPN dituntut untuk menjadi pemimpin dalam industri perkebunan dan mampu melakukan ekspansi ke pasar global," ungkap Irwan.
Nah, di sisi lain, ia bilang PTPN sebagai agen pembangunan memiliki peran sebagai benteng pertahanan yang bisa menjaga ketahanan pangan nasional dengan berbagai cara.
Seperti, ujarnya, mendukung stabilitas harga, memberdayakan petani dan pelaku UMKM, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat luas, seperti dengan menjalankan program PSR di berbagai daerah.
"Dua peran ini yang kemudian menjadi pegangan PTPN Grup dalam melaksanakan bisnis yang berkelanjutan, terutama di sektor perkebunan kelapa sawit," kata dia.
Ia kembali menegaskan bahwa program PSR yang dijalankan oleh PTPN Gruup sejalan dengan salah satu prioritas strategis Kementerian BUMN, yaitu meningkatkan nilai ekonomi dan dampak sosial terutama di bidang ketahanan pangan.
"Sesuai dengan komitmen kami, Program PSR selalu masuk dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan atau RJPP PTPN Grup," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa program PSR PTPN Grup akan mendukung peremajaan sawit rakyat sebesar 60 ribu hektar (Ha) dengan melibatkan 120 ribu petani plasma.
Baca juga: Ajukan PSR di Juni, Kemungkinan Cair Rp 60 Juta di Juli 2024. Ini Saran Aspek-PIR Indonesia
"Program PSR melalui jalir kemitraan ini tersebar di seluruh wilayah kerja PTPN Grup di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," tegas Irwan Peranginangin selaku Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN Grup.







Komentar Via Facebook :