https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Protes Jalan Rusak, Warga Bentian Besar Setop Armada Sawit di Ruas Trans Kalimantan

Protes Jalan Rusak, Warga Bentian Besar Setop Armada Sawit di Ruas Trans Kalimantan

Warga Bentian Besar menutup jalan umum memprotes kerusakan akibat lalu lalang armada perusahaan sawit. Foto: ist.


Sendawar, elaeis.co – Kesal jalan rusak akibat mobilitas truk TBS dan truk tangki CPO atau minyak sawit mentah, warga Kecamatan Bentian Besar, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, menutup akses jalan umum di Kampung Dilang Puti. Mereka memprotes perusahaan yang tidak peduli terhadap kerusakan jalan.

Aksi tersebut dimotori para pemuda anggota Karang Taruna Bentian Besar. Mereka memblokade jalan dengan membentangkan spanduk di jalan umum yang rusak parah dan melarang semua jenis kendaraan operasional perusahaan sawit.

“Truk tangki CPO dan truk TBS sawit kami setop. Kami gabungan pemuda pemudi Karang Taruna Bentian Besar melarang kegiatan armada perusahaan sawit sampai jalan ini diperbaiki,” jelas warga setempat, Tius dalam keterangannya dikutip elaeis.co Ahad (2/2).

Menurutnya, kekesalan masyarakat sudah memuncak karena kerusakan jalan trans Kalimantan itu sudah berlangsung lama. “Semakin parah sejak jalan ini dilalui oleh armada perusahaan sawit,” sebutnya.

“Dulu kerusakan hanya di Gunung Lantuq dan Gunung Odang, sekarang sudah meluas ke mana-mana. Mulai dari Simpang Kalteng sampai perbatasan Kaltim-Kalteng, jaraknya puluhan kilometer,” tambahnya.

Menurutnya, kerusakan jalan yang semakin meluas itu menghambat mobilitas warga. Selain kendaraan umum sering kali terjebak macet berjam-jam, juga kerap terjadi kecelakaan akibat jalan yang rusak.

“Bayangkan, kendaraan kadang harus antri hingga empat jam atau lebih karena ada truk yang terjebak lumpur. Bahkan pernah terpaksa menginap di jalan,” sesalnya.

Ditambahkannya, armada bus Damri milik pemerintah yang biasanya mengantar warga ke kampung-kampung di kawasan itu sudah tidak bisa lewat lagi. “Kondisi ini sangat mengganggu, apalagi kalau ada warga yang harus berobat ke fasilitas kesehatan di kota,” ungkapnya.

Diakuinya, beberapa bulan pemerintah sudah melakukan perbaikan jalan. Sayangnya, hanya bertahan sebentar dan jalan kembali rusak akibat tonase kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. “Kami minta perusahaan kelapa sawit yang menyebabkan kerusakan jalan bertanggung jawab dan memperbaiki jalan dengan serius,” desaknya.

“Kami tidak mempersoalkan jika perusahaan lewat jalan mereka sendiri. Masalahnya, ini jalan umum, harus bisa digunakan dengan layak oleh masyarakat. Selama perusahaan belum menunjukkan komitmen terhadap jalan yang rusak, aksi ini akan kami lanjutkan,” tandasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :