https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Program Tumpang Sari di Sumsel Butuh Lahan 10 Ribu Hektar, Baru Tersedia 600 Hektar

Program Tumpang Sari di Sumsel Butuh Lahan 10 Ribu Hektar, Baru Tersedia 600 Hektar

Irwasda Polda Sumsel Kombes Feri Handoko (tengah) pimpin rapat persiapan akselerasi pemanfaatan lahan produktif. foto: Humas


Palembang, elaeis.co – Polda Sumatera Selatan (sumsel) melaksanakan rapat bersama stakeholder terkait dalam rangka koordinasi terkait akselerasi pemanfaatan lahan produktif untuk mendukung percepatan swasembada pangan. Rapat di Mapolda Sumsel dipimpin Irwasda Polda Sumsel Kombes Feri Handoko.

Feri mengatakan, akselerasi program pemanfaatan lahan produktif perlu dipersiapkan dengan menyamakan persepsi antar stakeholder terkait. Disebutkannya, Sumsel mendapatkan target lahan tumpang sari dalam 1 tahun sebanyak 10.000 hektare, dan untuk saat ini baru tersedia 600 hektare.

“Perlu dilakukan koordinasi yang baik sehingga masing-masing pihak bisa memahami tugas dengan baik. Kesiapan lahan, bibit dan pupuk, serta pendukung lainnya untuk rencana penanaman jagung secara serentak di pertengahan bulan Januari 2025 nanti apakah bisa dilaksanakan? Tentu kita perlu saran dan masukan dari dinas terkait agar tidak gagal tanam,” jelasnya dalam rilis Humas Polda Sumsel dikutip elaeis.co Jumat (27/12).

"Sangat diperlukan komitmen bersama dalam menjalankan kegiatan ini untuk mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel, Dr Riana Sopiana mengatakan, sekarang ini banyak petani jagung yang menjual dalam bentuk tongkol dengan harga relative lebih rendah. Padahal jika dijual dalam bentuk pipil, maka akan memiliki harga jual yang lebih tinggi.

“Ini perlu pembimbingan kepada para petani agar mereka mendapatkan hasil atau nilai penghasilan yang lebih baik lagi,” ujarnya.

“Di tahun 2025 pemerintah menargetkan hasil 70 juta ton padi dari luas lahan 2 juta hektare. Sementara ini Sumsel menyiapkan 1,7 juta hektare yang akan dibagi dua, yakni komoditas padi dan komoditas jagung,” lanjutnya.

Dirinya menjelaskan bahwa lahan yang dialokasikan merupakan di luar lahan regular, sehingga dengan demikian diharapkan bisa menambah luasan lahan yang ada melalui kerjasama pihak terkait menggunakan metode tumpang sari.

Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Dian Eka Putra menambahkan, sekitar 600 hektare lahan disiapkan untuk peremajaan karet dan 21.000 hektare untuk peremajaan sawit yang tersebar di 17 kabupaten yang berpotensi bisa digunakan untuk mendukung program swasembada pangan.

Sementara Dr Sulthani Aziz dari Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) mengatakan, sekitar 400 hektare di Kabupaten PALI dan 250 hektare di OKU bisa digunakan untuk program penanaman jagung.

“Kami dari BPDAS siap mendukung program ini, termasuk penyediaan bibit dengan anggaran yang sudah ada dalam rencana kerja BPDAS,” tandasnya.

Kepala Balai Pengelolaan Hutan Lestari menimpali, sekitar 250 hektare bisa digunakan untuk ketahanan pangan dengan peta sudah ada di BPHL.

Kepala Dinas Kehutanan Sumsel Muzawir mengatakan program tersebut bisa dilaksanakan di kawasan hutan yang memiliki perizinan dan juga pada lahan kawasan industri atas izin masyarakat yang memungkinan untuk lahan ketahanan pangan dan bisa digunakan sesuai aturan.

“Segera kami hitung kembali luasan lahan perhutanan yang cocok digunakan untuk ditanami jagung dan akan dikirimkan data yang sudah dilakukan pengecekan,” tuturnya.

Sementara itu dari pihak Bulog mengaku sepanjang tahun 2024 telah menyalurkan 9000 ton lebih bibit jagung kepada petani melalui koperasi. Tak luput, Kepala Sub Bagian Keamanan PTPN 1 Regional 7 Arie Mulawarman menambahkan adanya lahan karet seluas 100 hektare di daerah Banyuasin yang siap digunakan dengan pola pembiayaan berkerja sama dengan koperasi.

"Sedangkan untuk di lahan kelapa sawit dan tebu, kami akan berkoordinasi dulu dengan pimpinan pusat," sebutnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :