https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Program Sarpras Disosialisasikan Agar Usulan Disesuaikan dengan Kebutuhan

Program Sarpras Disosialisasikan Agar Usulan Disesuaikan dengan Kebutuhan

Disbunnak Kalbar menyelenggarakan Sosialisasi Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit dengan pendanaan BPDPKS. Foto: Disbunnak Kalbar


Pontianak, elaeis.co - Untuk menyamakan pemahaman seluruh stakeholder, Dinas Perkebunan dan Peternakan (disbunnak) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyelenggarakan sosialisasi Program Sarana dan Prasarana (Sarpras) Perkebunan Kelapa Sawit yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Perlindungan Disbunnak Kalbar, Erita Fitriani. Para pesertanya meliputi pegawai dinas yang membidangi perkebunan di kabupaten/kota di Kalbar, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalbar, dan asosiasi petani seperti Apkasindo, Apkasindo Perjuangan, dan SPKS.

Sedangkan narasumber dalam kegiatan tersebut diantaranya berasal dari produsen bibit PPKS Medan, produsen pupuk PT Pupuk Indonesia diwakili PT Pupuk Kaltim, dan perusahaan sawit Cargill Group.

“Sosialisasi dilaksanakan dalam rangka percepatan pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit yang difasilitasi BPDPKS,” kata Erita melalui keterangan tertulis Disbunnak Kalbar, kemarin.

Dia menjelaskan, Program Sarpras diarahkan pada kriteria wilayah yang memenuhi persyaratan teknis untuk pengembangan kelapa sawit yakni diutamakan pada daerah perbatasan, daerah paska konflik, daerah paska bencana, daerah tertinggal/miskin, serta kebun yang menggunakan benih tidak bersertifikat (illegitim).

"Bantuan sarpras berupa benih, pupuk, pestisida, alat paska panen dan pengolahan hasil, jalan kebun dan jalan akses ke jalan umum dan/atau ke pelabuhan, alat transportasi, mesin pertanian, dan pembentukan infrastruktur pasar. Penyalurannya bagi pekebun kelapa sawit dilakukan melalui kelompok tani, gabungan kelompok tani (gapoktan), koperasi perkebunan dan kelembagaan pekebun lainnya,” jelasnya.

“Itu sebabnya dalam sosialisasi dihadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya untuk memberikan informasi terkait bantuan sarana dan prasarana. Supaya nanti kabupaten penerima bantuan dapat membuka wawasan dan menentukan pilihan paket bantuan yang dibutuhkan pekebun di wilayahnya,” tambahnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :