https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Program KBR Buka Kesempatan Bagi Petani Sawit Tambah Penghasilan

Program KBR Buka Kesempatan Bagi Petani Sawit Tambah Penghasilan

Bibit kayu dan buah dirawat di KBR. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Bengkulu diajak ikut Program Kebun Bibit Rakyat (KBR). Program besutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani sawit sekaligus berpartisipasi dalam rehabilitasi hutan dan lahan kritis.

Kepala Dinas LHK Provinsi Bengkulu, Safnizar MP menjelaskan, program KBR telah diimplementasikan di Desa Pengambang, Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Program ini berkolaborasi dengan Kelompok Tani Moneng Takok yang berperan dalam proses swakelola KBR. 

"Kami berharap program ini juga bisa dilakukan oleh kelompok petani sawit yang ada di Bengkulu sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," ujar Safnizar, Sabtu (12/8).

Program KBR dijalankan untuk menyediakan bibit berbagai jenis kayu dan buah di desa-desa penyangga kawasan hutan. Di KBR ini, para petani dilibatkan mulai dari tahap pengisian polybag, pembersihan gulma, dan pemeliharaan bibit. 

"KBR berupaya untuk memastikan bahwa bibit yang dihasilkan berkualitas dan siap tumbuh di lingkungan yang mendukung," jelasnya.

Selain memiliki dampak ekologis dan membantu menjaga keanekaragaman genetik tanaman hutan, KBR juga punya manfaat sosial yang beragam. Diantaranya pemberdayaan ibu-ibu dan kaum muda dalam upaya pelestarian lingkungan.

"Mereka terlibat dalam setiap tahap, dari penanaman hingga pemeliharaan sehingga memperkuat peran serta masyarakat dalam upaya konservasi hutan," tuturnya.

Salah satu aspek penting dari program KBR adalah penciptaan aset ekonomi di sekitar kawasan hutan. Melalui peningkatan produksi bibit dan kualitas tanaman kayu-kayuan, petani setempat memiliki peluang untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan.

"Melalui KBR ini, petani yang tinggal di kawasan hutan akan memiliki aset berharga. Mereka akan memiliki tanaman buah hingga tanaman kayu yang nanti bisa dipanen," tuturnya.

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Ketahun Provinsi Bengkulu, Sigit Haryadi SHut menambahkan, Program KBR adalah upaya kolaboratif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan menyediakan peluang pendapatan baru bagi masyarakat dan petani di sekitar kawasan hutan.

"Kami berharap program KBR ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif baik bagi perekonomian petani, lingkungan, serta keberlanjutan hutan dan lahan di Provinsi Bengkulu," tutupnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :