Berita / Serba-Serbi /
Program DBA Terbukti Berhasil Tekan Karhutla
Kades Bagan Limau, Syarifudin, menerima penghargaan Program DBA Asian Agri. Penghargaan diserahkan oleh Head Operation Asian Agri, Omri Samosir. Foto: Ist.
Pekanbaru, elaeis.co - Asian Agri menjalankan Program Desa Bebas Api (DBA) sejak 2016 sebagai wujud kepeduliannya melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di desa-desa di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Selain mencegah dampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan, program itu juga dalam rangka mempromosikan minyak sawit berkelanjutan melalui praktik pengelolaan terbaik.
Asian Agri bersinergi dengan pemerintah, TNI/Polri, serta menggandeng desa-desa di seputaran operasional untuk bersama-sama mencegah karhutla melalui edukasi, penyuluhan dan pelatihan, pemberian bantuan alat pemadam kebakaran, serta memberikan dukungan pembukaan lahan tanpa bakar.
Head Operation Asian Agri, Omri Samosir, mengatakan, setelah enam tahun berjalan, program DBA terbukti mampu meminimalisir terjadinya karhutla di desa-desa binaan perusahaan.
“Sebelum ada program DBA, pada tahun 2015 luas lahan terbakar di desa-desa sekitar operasional perusahaan mencapai 1.771 Ha. Namun seiring berjalannya program DBA, insiden kebakaran lahan berkurang secara signifikan dan pada pertengahan tahun 2022 luas lahan yang terbakar di desa-desa binaan Asian Agri totalnya hanya 1,7 Ha," katanya saat memberikan sambutan di acara Penandatangan MoU dan Pemberian Penghargaan DBA di Pekanbaru, kemarin.
"Rata-rata penurunan luas area terbakar di desa binaan per tahunnya mencapai 50%," tambahnya.
Sebagai apresiasi dan penyemangat, setiap tahun Asian Agri memberikan insentif ekonomi bagi desa yang berhasil menjaga desanya bebas karhutla. Sejak diluncurkannya Program DBA di Riau, Asian Agri sudah membagikan penghargaan dengan total nominal Rp 1,4 milyar.
“Tahun ini desa yang berhasil menjaga desanya 0% karhutla diraih Desa Bagan Limau dan desa yang berhasil menjaga desanya di bawah 1 Ha karhutla adalah Desa Segati. Desa Bagan Limau mendapatkan Rp 100 juta dan Desa Segati Rp 50 juta,” sebutnya.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal MH, mengapresiasi keseriusan perusahaan dalam melakukan pencegahan karhutla.
Dia menekankan bahwa karhutla sangat membahayakan kesehatan manusia, merugikan dari sisi perekonomian, dan merusak lingkungan. Oleh karena itu pencegahan dan penanggulangan kebakaran membutuhkan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Masing-masing pihak memegang peranan penting dalam memitigasi risiko kebakaran guna miminimalisir karhutla dan dampak negatifnya.
"Kami berterima kasih atas beragam hal yang telah dilakukan Asian Agri dalam rangka mencegah terjadinya karhutla. Harapan kami, kiranya perusahaan-perusahaan lainnya juga melakukan hal yang sama sehingga seluruh elemen bangsa bisa saling bahu-membahu mencegah terjadinya karhutla,” katanya.
Kades Bagan Limau, Syarifudin, sangat bersyukur desanya berhasil meraih penghargaan DBA. Hadiah yang diperoleh akan dipergunakan untuk kebutuhan desa.
“Harapan kami, agar desa kami terus dibina dalam Program DBA Asian Agri karena terbukti sangat membantu kami guna mencegah terjadinya karhutla di lingkungan desa,” katanya.







Komentar Via Facebook :