Jakarta, elaeis.co - Produsen ban PT Goodyear Indonesia Tbk mengganti sumber energi dalam proses produksi untuk merealisasikan komitmen ikut menjaga kelestarian lingkungan.

Selama ini batu bara merupakan sumber energi untuk menjalankan boiler. Namun sekarang Goodyear 100% menggunakan Palm Kernel Shell (PKS) atau cangkang sawit sebagai sumber energi .

Head of Communication Goodyear Indonesia, Wicaksono, mengatakan,  mengatakan, peralihan dari batu bara ke cangkslang sawit sejalan dengan rencana besar perusahaan yang juga ikut meratifikasi Global Millennium Development Goal.

"Salah satu obyektifnya adalah penggunaan energi terbarukan untuk semua proses dan operasional pabrik di seluruh dunia pada tahun 2040," katanya dalam keterangan resminya belum lama ini.

Cangkang sawit dipilih karena memiliki nilai kalor yang tinggi, rata-rata 4.000 Kkal/kg. Ukuran partikel juga dinilai ideal, berkisar antara 5 mm sampai 40 mm dan memiliki kadar sisa abu bakaran yang rendah (lebih rendah 75% dari sisa abu bakar batu bara).

"Sehingga emisi gas buang jauh lebih bersih dan tidak mencemari udara dan lingkungan," sebutnya.

Selain lebih ramah lingkungan, volume uap panas yang dihasilkan cangkang sawit ternyata juga besar dan mampu menjaga panas lebih stabil. Kondisi ini sangat penting dalam proses memasak yang berkelanjutan (green tire). Dari sisi biaya, biomassa ini termasuk kompetitif digunakan dalam jangka panjang dan berkelanjutan ke depan.

Cangkang sawit sendiri adalah material bakar yang berasal dari fraksi cangkang setelah pengupasan yang dihancurkan dalam proses produksi minyak sawit (CPO).

"Transisi dari batu bara ke cangkang sawit merupakan bagian dari misi jangka panjang PT Goodyear Indonesia untuk secara bertahap ikut mengurangi efek Gas Rumah Kaca sebesar 30% di tahun 2030," tukasnya.