https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Produksi TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Tidak Sesuai Harapan

Produksi TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Tidak Sesuai Harapan

Petani memanen TBS kelapa sawit di Bengkulu. Foto: Doc Elaeis.


Bengkulu, Elaeis.co - Produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara masih belum mencapai tingkat yang diharapkan. Bahkan data terbaru menunjukkan bahwa produksi TBS kelapa sawit rata-rata hanya mencapai 10 ton per hektar per tahun, jauh di bawah target ideal sebesar 14 ton per hektar per tahun.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, Desman Siboro mengatakan, data statistik perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara menunjukkan bahwa jumlah luasan lahan pekebun milik masyarakat mencapai 90.500 hektar. Namun, hasil produksi yang dicapai masih di bawah rata-rata, yakni hanya 10 ton per hektar per tahun.

"Rata-rata produksi TBS kelapa sawit di Bengkulu Utara masih dibawah rata-rata, padahal daerah ini punya kebun sawit yang cukup luas," kata Desman, Rabu 8 Mei 2024.

Baca Juga: Program PSR di Bengkulu Diperketat, Ini Dampaknya!

Desman menegaskan, pentingnya meningkatkan produktivitas kelapa sawit di Bengkulu Utara. Hal itu dilakukan mengingat kebun kelapa sawit yang cukup luas di daerah ini.

"Kami menyadari bahwa potensi yang dimiliki Bengkulu Utara dalam sektor kelapa sawit sangat besar, untuk mencapai potensi penuhnya, kami perlu meningkatkan produktivitas per hektar," ujar Desman.

Baca Juga: Dorong Petani Ikut Program Replanting Sawit

Ia mengaku, beberapa langkah konkret telah diambil oleh pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk meningkatkan produksi kelapa sawit. Salah satunya adalah melalui program penyuluhan dan pelatihan teknis kepada petani.

"Kami terus berupaya memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani agar mereka dapat mengelola kebun kelapa sawit secara efisien," ujar Desman.

Namun, tantangan dalam meningkatkan produksi kelapa sawit tidaklah mudah. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, petani, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan tersebut. 

"Kami perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah yang ada dan mencari solusi yang berkelanjutan," pungkasnya.

Menanggapi hal ini, petani kelapa sawit di Bengkulu Utara juga mengutarakan permasalahan yang mereka hadapi. Salah satunya kurangnya dukungan pupuk dari pemerintah.

"Pupuk yang terbatas menjadi hambatan utama dalam meningkatkan produksi kelapa sawit," ungkap seorang petani sawit di Bengkulu Utara, Ahmad, yang telah bertani selama lebih dari 15 tahun.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :