Berita / Sumatera /
Produksi Sawit di Bengkulu Tengah Anjlok, tapi Harga Tak Naik
Pekerja menlangsir hasil panen sawit. foto: MC Mukomuko
Bengkulu, elaeis.co - Pemasok Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke pabrik di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, mulai kesulitan mendapatkan TBS karena produksi petani anjlok.
Denny, seorang supplier TBS sawit di wilayah ini, menjelaskan bahwa pasokan TBS dari petani sawit mengalami penurunan hingga mencapai 50 persen dari kondisi normal.
"Anehnya, harga stabil. Padahal biasanya harga akan naik ketika pasokan TBS sawit sedikit," kata Denny, kemarin (23/5).
Para petani sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah dilaporkan mengalami kesulitan dalam menghasilkan TBS sawit. Biasanya, mereka mampu menghasilkan sekitar 1 ton TBS sawit dari 1 hektare kebun. Namun, saat ini produksi mereka turun drastis. "Saat ini, para petani hanya mampu menghasilkan TBS sebanyak 500 hingga 600 kilogram saja per hektare," kata Denny.
Dia mengaku tidak mengetahui apa penyebab harga TBS tak kunjung naik. "Kondisi ini sangat merugikan para petani dan supplier. Kita berharap saat pasokan turun signifikan, harga TBS sawit akan naik. Namun kenyataannya tidak begitu, harga tidak mengalami peningkatan yang sebanding dengan penurunan pasokan," tuturnya.
Denny mengaku belum mengetahuinya secara pasti penyebab turunnya produksi TBS. "Mungkin faktor cuaca mempengaruhi. Masalah pupuk juga terkait dengan penurunan produktivitas kebun sawit rakyat," tukasnya.
Dia berharap pemerintah daerah dan instansi terkait memberikan perhatian khusus terhadap masalah ini. "Harus dicari solusi yang tepat agar pasokan TBS sawit dapat pulih kembali. Kalau produksi rendah dan harga TBS murah, kasihan petaninya," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :