https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Produksi Pupuk Kompos Dihentikan Sementara, ini Sebabnya

Produksi Pupuk Kompos Dihentikan Sementara, ini Sebabnya

Stok pupuk kompos produksi BUMDes Makmur Bersama menumpuk karena belum laku. Foto: Febri/elaeis.co


Kuala Tungkal, elaeis.co - Sudah hampir empat bulan BUMDes Makmur Bersama di Desa Tanjung Makmur, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, menghentikan produksi pupuk kompos. Bukan kehabisan bahan baku, tapi karena produksi melimpah dan belum terjual.

Ketua BUMDes Makmur Bersama, Yudhi Saputra, mengatakan, di awal menjalankan usaha tersebut, pihaknya sebenarnya menggantungkan harapan pada PT Wira Karya Sakti (WKS) yang sebelumnya memberikan pembinaan.

“Kami semangat membuat pupuk kompos karena mau dibuat kontrak untuk memenuhi kebutuhan 100 ton per bulan ke PT WKS distrik IV. Kami diberikan pembinaan, diarahkan untuk belajar di BUMDes yang sudah pernah memproduksi kompos. Tapi, sampai sekarang kami belum mendapatkan kontrak 100 ton itu,” katanya.

Menurutnya, kompos buatan BUMDes Makmur Bersama ada yang terjual setiap bulannya. Namun jumlahnya belum banyak, tidak sampai 100 ton per bulan.

“Ada yang beli, tapi dari masyarakat dan petani sawit. Paling banyak dari daerah SP 9 Desa Kemang Manis. Mereka rutin beli 10-15 ton,” sebutnya.

“Tapi yang kami tunggu itu sebenarnya kontrak 100 ton per bulan dari WKS. Kami sudah ajukan, tapi belum berjalan. Kabarnya, semua disetop karena ada yang kualitasnya tak memenuhi standar,” tambahnya.

Dia tidak bisa memastikan sampai kapan pembuatan kompos dihentikan. “Sampai sekarang kami masih menunggu dari pihak perusahaan. Kalau kami lanjut produksi, bakal menumpuk nantinya,” tukasnya.

Menurutnya, saat ini masih ada stok lebih 100 ton pupuk kompos di gudang BUMDes tersebut. “Kalau kami mau produksi 100, 200, 300 ton, bisa saja. Tapi kami mempertimbangkan cashflow-nya juga kan,” ujarnya.

Humas PT WKS, Taufik SH, mengakui perusahaan menghentikan pasokan pupuk kompos dari pihak ketiga. “Tapi penghentian itu hanya sementara dan tidak seluruh mitra dihentikan,” katanya.

Menurutnya, BUMDes produsen kompos adalah binaan PT WKS dalam rangka Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). “Kita menampung sesuai dengan kebutuhan, dan itu berkesinambungan,” tukasnya.

Menurutnya, penghentian sementara dilakukan untuk mengevaluasi kualitas pupuk karena faktor hujan. “Perubahan kandungan pupuk sangat mungkin terjadi karena hujan,” sebutnya.

“Tidak dihentikan semua, perusahaan masih butuh kompos. Biasa ada temuan soal kualitas kalau musim hujan,” tambahnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :