https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Produksi CPO September 2025 Terjun 22,32%, Ekspor Anjlok 36,65%

Produksi CPO September 2025 Terjun 22,32%, Ekspor Anjlok 36,65%


Jakarta, elaeis.co - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI melaporkan produksi minyak crude palm oil (CPO) bulan September 2025 mencapai 3.932 ribu ton atau turun sekitar 22,32% dari bulan sebelumnya 5.062 ribu ton. 

Begitu juga dengan produksi minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO) bulan September, turun menjadi 366 ribu ton dari 481 ribu ton. 

Meski begitu, secara year on year (YoY) hingga September, produksi CPO dan PKO tahun 2025 mencapai 43.335 ribu ton atau naik sekitar 11,30% dibandingkan produksi tahun 2024 sebesar 38.937 ribu ton.

"Total konsumsi dalam negeri juga mengalami penurunan dari 2.100 ribu ton di bulan Agustus menjadi 2.053 ribu ton pada September," kata Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono dalam keterangannya yang diperoleh elaeis.co, kemarin. 

Mukti menjelaskan, penurunan terbesar terjadi pada konsumsi biodiesel yang sebelumnya 1.111 ribu ton menjadi 1.070 ribu ton atau turun sekitar 3,69%.

"Konsumsi pangan juga turun sekitar 1,61% menjadi 793 ribu ton dari 806 ribu ton pada bulan sebelumnya," ujarnya.

Hal ini berbanding terbalik dengan konsumsi oleokimia yang naik 3,83% menjadi 190 ribu ton dari 183 ribu ton pada bulan sebelumnya.

"Total ekspor produk sawit pada bulan September juga turun menjadi 2.200 ribu ton atau 36,65% dari ekspor bulan sebelumnya sebesar 3.473 ribu ton," terangnya. 

Penurunan ekspor terbesar terjadi pada minyak sawit olahan yang turun sekitar 32,86% menjadi 1.573 ribu ton dari 2.343 ribu ton pada bulan September.

Diikuti CPO yang turun menjadi 91 ribu ton dari 494 ribu ton atau turun 81,58%, dan oleokimia yang turun menjadi 93 ribu ton dari 199 ribu ton atau turun 53,27%.

"Penurunan ekspor September dari bulan sebelumnya antara lain ke India sekitar 409 ribu ton, China 212 ribu ton, Malaysia 144 ribu ton, Afrika 143 ribu ton, Pakistan 123 ribu ton USA 73 ribu ton, EU sekitar 27-50 ribu ton, Bangladesh 26 ribu ton, dan Middle east 24 ribu ton," terangnya. 

Sedangkan kenaikan ekspor terjadi untuk tujuan Rusia 18 ribu ton. Nilai ekspor produk sawit bulan September juga mengalami penurunan dari US$ 3,819 miliar di bulan Agustus menjadi US$ 2,528 miliar pada bulan September atau turun sebesar -33,80%. 

Namun secara YoY, sampai dengan bulan September, nilai ekspor 2025 mencapai US$ 27,313 miliar atau lebih tinggi 39,85% dari ekspor 
tahun 2024 sebesar US$ 19,530 miliar. 

Peningkatan nilai ekspor yang terjadi karena harga rata-rata 
Januari-September tahun 2025 sebesar US$ 1.210/ton Cif Rotterdam yang lebih tinggi dari rata-rata Januari-September tahun 2024 sebesar US$ 1.020/ton Cif Rotterdam.

Untuk stok awal bulan September sebesar 2.543 ribu ton. Namun angka ini naik di akhir September menjadi 2.592 ribu ton.

Sementara Produksi CPO dan PKO juga turun menjadi 4.298 ribu ton, konsumsi dalam negeri turun menjadi 2.053 ribu ton dan ekspor turun menjadi 2.200 ribu ton.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :