https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Produksi CPO Malaysia dan Indonesia Memuncak, Harga TBS?

Produksi CPO Malaysia dan Indonesia Memuncak, Harga TBS?

Ilustrasi/Reuters


Jakarta, elaeis.co - Sejumlah provinsi yang menjadi sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami penurunan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pekan ini. Seperti di Aceh bagian Timur, Kalbar, dan beberapa wilayah lainnya.

Bahkan penurunan harga juga sempat terjadi dua pekan berturut-turut pada September lalu. Kendati begitu kenaikan harga yang terjadi di beberapa daerah belakangan ini juga menunjukkan angka yang signifikan. 

Kondisi ini menurut Sekretaris Jenderal GAPKI Eddy Martono merupakan dampak meningkatnya produksi CPO antara Malaysia dan Indonesia. Dimana dua negara ini tengah memasuki masa panen puncak perkebunan kelapa sawit.

"Stok CPO Malaysia naik, ini yang menyebabkan harga tertekan," ujarnya kepada elaeis.co, Senin (3/10).

Artinya jika harga CPO di pasar global tertekan, maka akan berdampak pada melorotnya harga TBS. Tidak terkecuali di Indonesia.

Sementara, negara Indonesia sebenarnya kata Eddy sudah melewati masa panen puncak tadi. Yakni pada Juli hingga Agustus lalu. Namun lantaran stok CPO dalam negeri masih melimpah akibat dampak larangan ekspor beberapa waktu lalu membuat kenaikan harga TBS masih belum signifikan.

"Kalau kita sebenarnya normal saja tidak ada kenaikan yang signifikan, tetapi karena masih ada runtutan dengan pelarangan ekspor sehingga stok meningkat tajam," terangnya.

Eddy memprediksi bulan depan stok CPO tersebut akan mulai berkurang. Namun masalah lain yang juga menekan harga TBS adalah membaiknya harga minyak nabati lain di pasar Internasional tersebut.

"Kalau stok seharusnya sudah mulai turun, yang ikut menekan harga karena produksi minyak nabati lain juga bagus," tandasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :