Berita / Nusantara /
PPKS Kenalkan Cara Baru Atasi Serangan Ganoderma pada Sawit
Tanaman sawit diserang ganoderma. foto: ist.
Jakarta, elaeis.co – Penyakit Ganoderma atau dikenal juga sebagai busuk pangkal batang menjadi ancaman serius bagi produktivitas kebun sawit. Jamur patogen ini menyerang akar, merusak jaringan kayu, hingga akhirnya membuat tanaman roboh.
Ganoderma sudah lama menjadi momok bagi petani sawit karena sulit diberantas. Untunglah, ada cara praktis penanggulangannya yang kini tengah disosialisasikan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), yakni bumbun sawit dengan bahan organik yang diperkaya Trichoderma.
Metode ini dianggap sebagai tameng alami yang mampu memperpanjang umur tanaman sawit serta menjaga produktivitasnya. Peneliti dari PPKS, Djend Muhayat lewat akun Instagram PPKS, Rabu (20/08), menjelaskan bahwa kunci pengendalian Ganoderma adalah menyehatkan tanaman melalui kombinasi bahan organik dan Trichoderma.
“Trichoderma harus punya populasi yang lebih tinggi dibanding Ganoderma. Kalau Trichoderma bisa mencapai 10⁶, maka Ganoderma dengan kepadatan 10⁴ atau 10⁵ bisa terhambat pertumbuhannya,” terangnya dalam unggahan tersebut.
Djend memaparkan cara praktis yang bisa dilakukan petani sawit agar akarnya tetap sehat dan kuat. Pertama-tama, piringan sawit harus dibersihkan dari gulma dan kotoran. Setelah itu, taburkan sekitar 500 gram Trichoderma di area pangkal batang.
Tanah kemudian dimonding ke arah batang dengan tujuan merangsang munculnya akar baru. Pada jarak kurang lebih 30 sentimeter dari batang, kembali ditebarkan Trichoderma dengan dosis yang sama secara melingkar.
Tahapan selanjutnya adalah melakukan bumbun tanah hingga mencapai ketinggian minimal 60 sentimeter, dengan lebar antara 1,5 hingga 2 meter agar zona tumbuh akar baru lebih optimal. Terakhir, taburkan lagi 500 gram Trichoderma di bagian atas bumbunan untuk memberi perlindungan pada akar-akar muda.
Menurut Djend, rangkaian langkah tersebut tidak hanya mampu menekan perkembangan Ganoderma, tetapi juga menstimulasi pertumbuhan akar baru, baik akar primer, sekunder, maupun tersier. Akar-akar yang sehat inilah yang kemudian menjadi benteng alami bagi tanaman sawit agar tetap kokoh dan produktif.
Penerapan teknik bumbun ini memberi dampak langsung bagi petani. Tanaman yang sebelumnya bergejala Ganoderma bisa bertahan lebih lama, tidak mudah tumbang, dan tetap menyumbang produksi tandan buah segar (TBS). “Jika tanaman mampu bertahan, otomatis produksi kebun tidak cepat turun,” jelas Djend.
Lebih dari itu, cara ini tergolong ramah lingkungan karena memanfaatkan bahan organik serta agen hayati, sehingga bisa menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga keberlanjutan perkebunan sawit.
Dengan bumbun organik yang diperkaya Trichoderma, petani bisa memperkuat perakaran sawit sekaligus mengurangi risiko kerugian akibat penurunan produktivitas.
“Ganoderma hanya bisa dikendalikan dengan memperbanyak akar baru dan memproteksinya. Kalau akar kuat, pohon sehat, produksi pun tetap nyata,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :