Berita / Kalimantan /
POPT Ikut Tentukan Terwujudnya Kebun Sawit Lestari dan Terlindungi
Kepala Disbunnak Kalbar, Heronimus Hero. foto: Disbunnak Kalbar
Pontianak, elaeis.co - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar rapat koordinasi petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Wilayah Kerja BPTP Pontianak.
Kepala Disbunnak Kalbar, Heronimus Hero mengatakan, rapat koordinasi petugas POPT Wilayah Kerja BPTP Pontianak Tahun Anggaran 2023 sangat strategis dalam menjaga resiliensi perkebunan khususnya dalam rangka mewujudkan kebun kelapa sawit lestari dan terlindungi.
Ia menjelaskan bahwa kelapa sawit berkelanjutan baik untuk bumi ini, untuk manusia, dan untuk spesies yang dilindungi. Tetapi ketika ditanam secara tidak berkelanjutan, minyak sawit dapat merusak hutan dan membahayakan masyarakat serta satwa liar.
"Masalah yang sering dihadapi petani dalam pengelolaan usaha sawit adalah kurangnya pengetahuan dalam hal teknis budidaya, perawatan tanaman, serta penggunaan jumlah sarana produksi yang tepat dan optimal," katanya dalam keterangan resmi dikutip Rabu (22/11).
Menurutnya, petugas POPT dan petugas perkebunan harus mengambil peran dalam rangka menjawab tantangan mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Dia menekankan, resiliensi perkebunan harus terus dijaga agar tetap berkontribusi signifikan dalam perekonomian bangsa dan daerah. Salah satu caranya adalah dengan memberi penguatan terhadap peran perlindungan tanaman. Sebagaimana diketahui, serangan OPT dapat menyebabkan kehilangan hasil produksi perkebunan yang signifikan.
"Sebagai contoh serangan Ganoderma 10 pohon/hektar atau 7 persen untuk kebun seluas 10.000 Ha, kerugiannya bisa mencapai Rp30 miliar/tahun. Jika kejadian seperti ini terjadi dan dibiarkan, maka tentu akan mengancam resiliensi perkebunan," jelas dia.







Komentar Via Facebook :