Berita / Nusantara /
PLN Gunakan Limbah Sawit Sebagai Bahan Bakar PLTU
Tandan kosong sisa pengolahan TBS sawit. foto: apahabar.com
Jakarta, elaeis.co - PT PLN (Persero) melalui Sub Holding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menjalin kerja sama dengan PT Elektrika Konstruksi Nusantara (EKN) untuk memanfaatkan limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai biomassa untuk co-firing (bahan bakar pengganti batu bara) di PLTU Bengkayang di Kalimantan Barat.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara, mengatakan, pihaknya berupaya mendukung pemerintah dalam mencapai target pemanfaatan co-firing sebesar 10,2 juta ton pada 2025 dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Dalam prosesnya, co-firing diharapkan akan menciptakan multiplier effect, mengurai masalah sampah, dan memacu pertumbuhan ekonomi.
”Dengan MoU, PLN dan EKN akan bersama-sama mengolah biomassa dari TKKS yang diproduksi masyarakat Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Biomassa ini akan digunakan sebagai co-firing pengganti batu bara di PLTU Bengkayang,” jelas Iwan dalam keterangan tertulis, Selasa (10/10).
Menurutnya, program co-firing sangat spesial karena secara langsung melibatkan masyarakat setempat. Hal ini sejalan dengan prinsip Environment, Sustainability and Governance (ESG) dalam mendorong perekonomian masyarakat sekitar.
”Program ini berbasis kerakyatan. Saat ini mayoritas biomassa berasal dari olahan sampah atau limbah. Karena kebutuhannya sangat besar, kami mengajak masyarakat ikut terlibat di dalamnya,” katanya.
Ia menyebutkan, pengolahan TKKS menjadi biomassa ini telah menyerap 40 tenaga kerja lokal di Sambas. Dia optimis, program co-firing jenis lain yang digagas akan mampu menyerap tenaga kerja lokal secara masif dan mengurai permasalah sampah yang banyak terjadi di berbagai daerah.
“Semoga ini jadi awal yang baik karena selama ini mungkin tandan kosong menumpuk di kebun dan sekarang sudah bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Lebih jauh dia mengungkapkan, penggunaan co-firing biomassa merupakan salah satu langkah menurunkan emisi karbon menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
“Dengan teknologi co-firing ini, PLN bisa mendapatkan beberapa manfaat sekaligus. Menekan emisi karbon yang dihasilkan oleh PLTU, meningkatkan bauran energi yang ramah lingkungan, hingga akhirnya mencapai tujuan nasional NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat,” katanya.







Komentar Via Facebook :