https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

PLN EPI Gandeng Mitra di Aceh Kembangkan Biomassa untuk Pengganti Batu Bara di PLTU

PLN EPI Gandeng Mitra di Aceh Kembangkan Biomassa untuk Pengganti Batu Bara di PLTU

PT PLN EPI menandatangani kesepakatan bersama dengan PT Palma Banna Mandiri dan Pemkab Aceh Tamiang. foto: dok. PLN EPI


Jakarta, elaeis.co - PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) menandatangani kesepakatan bersama dengan PT Palma Banna Mandiri dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang untuk pengembangan dan pengelolaan limbah kelapa sawit sebagai biomassa untuk co-firing atau pengganti batu bara sebagai bahan bakar PLTU. Penandatanganan dilaksanakan di Kantor Bupati Aceh Tamiang, Jumat (20/10) lalu.

Kesepakatan bersama itu ditandatangani Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, dan Direktur PT Palma Banna Mandiri, Nazarudin Ibrahim.

Antonius mengatakan, pengembangan biomassa untuk bahan bakar pengganti batu bara tak akan bisa lepas dari peran serta masyarakat lokal. "Mulai dari penyemaian, penanaman, perawatan, pemanenan, pengumpulan, hingga pengiriman ke PLTU, pasti akan melibatkan masyarakat," jelasnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (25/10).

Menurutnya, ada tiga unsur utama terkait biomassa. Yakni lahan, pupuk, dan tenaga kerja. Untuk lahan, yang ditanami bukanlah lahan produktif sehingga tidak berkompetisi dengan area produktif yang sudah ada. Skema yang digunakan bisa tumpang sari atau pemanfaatan lahan kritis.

"Pada prinsipnya semua jenis limbah tanaman bisa menjadi sumber biomassa. Mulai dari sekam dan jerami padi, bagas tebu, ranting dan dahan kayu, bonggol jagung, dan lain sebagainya," paparnya.

Terkait pupuk, lanjutnya, akan dikerjasamakan dan bersinergi dengan mendampingi masyarakat dalam pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik fly ash bottom ash (FABA). "Masyarakat bisa memproduksi pupuk organik dari bahan baku FABA dengan kotoran ternak, limbah pertanian, perkebunan dan limbah-limbah lain-lain," sebutnya.

Meurah Budiman sangat mendukung kerja sama tersebut. Menurutnya, sumber energi berbasis fosil semakin menipis dan biomassa menjadi sangat penting sebagai sumber energi baru terbarukan.

"Semoga kerja sama ini berjalan baik dan melibatkan masyarakat sehingga berdampak dalam hal serapan tenaga kerja,” katanya.

Nazaruddin berjanji akan melibatkan masyarakat dalam hal pengumpulan bahan baku guna memenuhi kebutuhan biomassa untuk PLTU Pangkalan Susu dan Nagan Raya. "Program biomassa ini tidak hanya jadi solusi Nett Zero Emission, namun juga menambah penghasilan masyarakat," ucapnya.

Di tahap awal pihaknya bekerja sama dengan tiga koperasi di Desa Kaloy, Aceh Tamiang. Selain limbah sawit, akan dilakukan penanaman lahan seluas 3.500 hektare dengan tanaman kaliandra dan indigofera yang juga bisa menjadi sumber biomassa.

"Total lahan yang akan kami tanami ke depan sekitar 13.500 hektar yang tersebar di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Barat Daya," ungkapnya.

"Kalau manfaatnya sudah dirasakan masyarakat, kami yakin akan makin banyak wilayah yang bakal bekerjasama terkait pemanfaatan untuk tanaman biomassa," sambungnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :