https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

PKS Diminta Pekerjakan Masyarakat Lokal untuk Cegah Konflik

PKS Diminta Pekerjakan Masyarakat Lokal untuk Cegah Konflik

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Edwar Happy. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Pabrik kelapa sawit (PKS) di Bengkulu diminta mempekerjakan masyarakat sekitar guna menghindari terjadinya konflik. Desakan ini muncul paska gesekan antara masyarakat di Kabupaten Mukomuko dengan PT Mukomuko Indah Lestari (MIL). Perusahaan ini dituduh tidak mempekerjakan warga setempat sesuai dengan janji yang telah dibuat sebelumnya. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Edwar Happy menyoroti pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam industri kelapa sawit. Jika masyarakat sekitar merasa diabaikan, maka akan terjadi konflik seperti yang terjadi di Kabupaten Mukomuko pada 18 Mei 2023 lalu.

"Kita minta PKS di Bengkulu bisa memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat, jangan sampai kejadian yang terjadi di Mukomuko terulang lagi," kata Edwar, Minggu (21/5).

Dia mengakui konflik antara perusahaan kelapa sawit dan masyarakat setempat sering kali terjadi di berbagai daerah di Bengkulu. Keterlibatan masyarakat dalam industri sawit, menurutnya, merupakan salah satu cara untuk mencegah gesekan dan menjamin keberlanjutan operasional perusahaan.

"Kita minta agar PKS memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal. Ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dan menyelesaikan perselisihan yang ada. Pemerintah juga akan melakukan evaluasi terhadap perusahaan-perusahaan lain di sektor yang sama untuk memastikan kepatuhan mereka terhadap peraturan ketenagakerjaan yang mengamanatkan prioritas penyerapan tenaga kerja lokal," tukasnya.

Sejumlah perusahaan kelapa sawit di Bengkulu diketahui sudah mulai mengadopsi kebijakan penyerapan tenaga kerja lokal seiring meningkatnya kesadaran akan tanggung jawab sosial.

"Industri kelapa sawit di Bengkulu merupakan sumber pendapatan utama bagi masyarakat di sekitarnya. Makanya, kalau perusahaan tidak mempekerjakan warga lokal sesuai dengan kesepakatan, di situlah timbul konflik," tutupnya.

 

Komentar Via Facebook :