https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

PKS di Luwu Raya Kompak Beli TBS di Atas Rp 3.000/kg

PKS di Luwu Raya Kompak Beli TBS di Atas Rp 3.000/kg

Ketua DPD APKASINDO Lutra, H Rafiuddin. Foto: dokumentasi pribadi


Masamba, elaeis.co - Lama dinanti, akhirnya harga pembelian tandan buah segar (TBS) di pabrik kelapa sawit (PKS) di kawasan Luwu Raya, Provinsi Sulawesi Selatan, kompak naik dan menembus level Rp 3.000-an per kilogram.

Kawasan Luwu Raya terdiri dari tiga kabupaten, yakni Luwu Utara (Lutra), Luwu, dan Luwu Timur (Lutim).

Sebelumnya hanya PT Teguh Wira Pratama (TWP) di Kecamatan Angkona yang menerapkan harga TBS sebesar Rp 3.110/kg per kilogram sejak 4 Maret 2022. Harga itu naik Rp 60 dari harga yang ditetapkan di akhir Februari lalu.

"Mulai hari Jumat (11/3/2022), harga di sejumlah PKS sudah tembus lebih dari Rp 3.000/kg. Baru saja tadi saya dapat informasinya," kata Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kabupaten Lutra, Rafiuddin, kepada elaeis.co, Sabtu (12/3/2022) siang.

Ia menyebutkan, ada enam perusahaan sawit berskala besar yang telah menetapkan harga di atas Rp 3.000/kg. Salah satunya yakni PTPN XIV yang terletak di Desa Lagego, Kecamatan Burau, Kabupaten Lutim.

BUMN ini menetapkan harga TBS sebesar Rp 3.100/kg atau naik Rp 200 dari harga tanggal 4 Maret yang ditetapkan sebesar Rp 2.900/kg.

Masih dari Kecamatan Burau, harga TBS di PT Mandiri Palmera Agrindo (MPA) yang terletak di Desa Asana ditetapkan Rp 3.120/kg. Sebelumnya adalah Rp 2.980/kg atau mengalami kenaikan Rp 140.

Lalu di PT Surya Sawit Sejahtera (SSS) Desa Patila, Kecamatan Tanalili, Lutra, ditetapkan Rp 3.110/kg, naik Rp 50 dari harga sebelumnya yang ditetapkan sebesar  Rp 2.960/kg.

Sedangkan harga TBS di PT Teguh Wira Pratama (TWP), Kecamatan Angkona, dari sebelumnya Rp 3.110/kg menjadi Rp 3.250/kg atau mengalami kenaikan sebesar Rp 140.

"Sementara itu untuk PT Jas Mulia Palm Oil Mill yang terletak di Desa Minanga Tallu, Kecamatan Sukamaju, Lutra, belum melakukan pengolahan karena mungkin pabriknya lagi rusak," jelas Rafiuddin. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :