https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

PGN Mau Garap Limbah Cair Sawit di Sumatera, Proyeknya Bernilai US$ 20 Juta

PGN Mau Garap Limbah Cair Sawit di Sumatera, Proyeknya Bernilai US$ 20 Juta

Limbah cair sawit atau POME. foto: bpbd.or.id


Jakarta, elaeis.co - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), berencana mengelola tiga sampai empat proyek Biomethane Plant Development di Pulau Sumatera. Total biaya proyek ini mencapai US$ 20 juta atau sekitar US$ 4 juta hingga US$ 5 juta per proyek.

"PGN membuka peluang kerjasama kepada investor potensial untuk proyek biometana," kata Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Atep Salyadi Dariah Saputra, lewat keterangan resminya, kemarin.

Proyek biometana akan mengelola limbah cair atau Palm Oil Mill Effluent (POME) yang dihasilkan saat pengolahan TBS menjadi minyak sawit mentah (CPO) di pabrik sawit. PGN akan memanfaatkan POME untuk menghasilkan biogas. Biogas yang dimurnikan akan menghasilkan biometana. Inilah yang kemudian dikompresi menjadi Compressed Natural Gas (CNG) yang memiliki karakteristik yang mirip dengan gas bumi.

CNG bisa dipakai oleh industri, rumah sakit, hotel, pusat perbelanjaan, kendaraan, generator listrik, dan pemanas, sebagai pengganti bahan bakar minyak yang berasal dari fosil. "Proyek ini merupakan diversifikasi bisnis PGN dengan menghasilkan biometana sebagai energi bersih sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan oleh limbah cair," tukasnya.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Harry Budi Sidharta menambahkan, kapasitas produksi biometana diperkirakan mencapai 432 ribu MMBTU per tahun. 

“Proyek ini akan berlokasi di Sumatra karena sebagian besar perkebunan kelapa sawit berada di sana. Proyek ini ditargetkan akan selesai pada akhir 2023. Partner eksternal yang mau bekerja sama memperoleh keuntungan dari Internal Rate of Return (IRR) dan juga jaminan permintaan oleh pelanggan," sebutnya.

PGN akan mendistribusikan biometana dari Sumatera ke offtaker potensial hingga ke Pulau Jawa menggunakan jaringan pipa gas. "PGN sudah memiliki pipa gas transmisi di Sumatera," tukasnya.

Kementerian ESDM mencatat realisasi pemanfaatan biogas dari POME mencapai 16,38 juta metrik kubik pada tahun 2022. Pemanfaatan biogas dari limbah sawit mayoritas sebagai bahan bakar pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di perkebunan kelapa sawit maupun dijual ke PLN.

Indonesia memiliki sumber daya POME yang melimpah. Terlihat dari populasi pabrik kelapa sawit (PKS) yang mencapai 889 perusahaan, sebagian besar berada di Sumatera.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :