Berita / Serba-Serbi /
Petani Tak Perlu Repot Ukur Lahan Secara Manual, Bisa Digantikan ini
Pesawat tanpa awak atau drone disiapkan untuk pemetaan kebun sawit. Foto: Setara Jambi
Bengkulu elaeis.co - Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Regional Provinsi Bengkulu siap membantu pemerintah dalam mendukung program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting di daerah tersebut. Salah satu bentuk dukungan yang dapat dilakukan oleh APDI yakni membantu petani mengukur luas kebun sawit dengan bantuan drone.
Ketua APDI Regional Provinsi Bengkulu, Eko Nofridiansyah MSc mengatakan, drone sangat bermanfaat dalam mengukur luasan kebun kelapa sawit yang akan menjalani replanting. Petani tidak perlu repot-repot melakukan pengukuran secara manual karena dengan bantuan drone maka luasan lahan dapat diukur hanya dalam waktu yang tidak lama.
"Selama ini banyak petani kesulitan mengukur luas lahan secara pasti. Namun dengan adanya drone maka semuanya menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih detil," katanya, kemarin.
Menurutnya, petani di Bengkulu rata-rata mengelola kebun sawit di atas 1 hektare. "Kalau diukur manual, pasti melelahkan dan hasilnya belum tentu akurat. Tapi kalau pakai drone, hasilnya insya Allah mendekati akurat," sebut pria yang baru terpilih menjadi Ketua APDI Bengkulu periode 2022-2027 itu.
Selain membantu petani, menurutnya, APDI juga siap membantu aparat penegak hukum (APH) dalam hal mengidentifikasi luas lahan yang dilakukan replanting oleh petani kelapa sawit. Sehingga APH bisa menindak petani yang kedapatan menggelapkan dana replanting dengan menggelembungkan luas kebun.
"Jadi kami juga bisa membantu APH. Misalnya petani mengajukan replanting 2 hektare, kemudian kita ukur pakai bantuan drone dan hasilnya ternyata kurang dari 2 hektare, maka itu bisa ketahuan petaninya berbuat curang," tandasnya.







Komentar Via Facebook :