Berita / Sumatera /
Petani Swadaya Merasa Sedang Dibunuh Perlahan-lahan
Ketua DPD Apkasindo Batanghari, Mashuri. Foto: Ist.
Jambi, elaeis.co - Meski harga yang ditetapkan Disbun Provinsi Jambi naik, petani sawit di Kabupaten Merangin dan Batanghari malah kian merana. Sebab, di 2 daerah tersebut tak satupun PKS yang mengacu ke harga disbun saat membeli TBS petani swadaya.
Jika mengacu pada harga ketentuan Disbun Provinsi Jambi, sebenarnya harga TBS sesuai usia tanam dengan usia paling muda yakni 3 tahun berada di angka Rp 1.975,69/kg. Sementara paling tinggi TBS umur 10-20 tahun dengan harga Rp 2.507,29/kg.
Ketua DPD Apkasindo Merangin, Joko Wahyono mengungkap, rata-rata PKS di daerah itu saat ini mematok harga hanya Rp 1.200 sampai Rp 1.460/kg.
"Harga di petani Rp 900 sampai Rp 1.200/kg. Nggak ada yang sesuai harga disbun," katanya, Selasa (21/6).
Di Kabupaten Batanghari tak jauh beda. Harga TBS swadaya juga masih bikin petani sawit pusing. Keluhan pun datang dari Ketua DPD Apkasindo Batanghari, Mashuri.
"Harga periode minggu ini, di harga penetapan bersama naik. Tapi di PKS tak mau naik dengan alasan tangki CPO yang di pabrik dan di pelabuhan penuh," sebutnya.
Menurutnya, Apkasindo sudah melakukan berbagai macam cara memprotes rendahnya harga TBS petani swadaya, tapi belum ditanggapi oleh pabrik.
"Entah macam mana lagi ke depannya nasib petani sawit ini. Pupuk subsidi hilang, pupuk non subsidi mahal, harga sawit murah. Mungkin inilah namanya membunuh warga negara sendiri," tandasnya.
Menurutnya, harga TBS petani swadaya di loading ramp di Batanghari hari ini paling tinggi hanya Rp 1.100/kg.
"Pabrik banyak yang tutup, tidak menerima buah lagi, apalagi buah swadaya," katanya.







Komentar Via Facebook :