Berita / Nasional /
Petani Sawit Wajib Tahu! Investasi Emas Diyakini Bisa Terhindar Dari Inflasi
Ilustrasi/Foto: iStock
Bengkulu, elaeis.co - Inflasi menjadi hal yang menakutkan bagi dunia termasuk di dalam negeri. Untuk menahan laju inflasi, petani sawit disarankan punya dana cadangan agar tidak gelagapan menghadapi situasi itu.
Menurut Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Ahmad Badawi Saluy, investasi emas merupakan langkah yang tepat bagi petani sawit terhindar dari inflasi.
"Petani mesti jadikan emas sebagai aset, karena nilainya cenderung stabil dan bahkan naik di tengah guncangan inflasi sekalipun. Saat ini harganya masih dikisaran Rp1 juta per gram," kata Prof Ahmad kepada elaeis.co, kemarin.
Baca Juga: Baznas Bedah 30 Rumah Petani Sawit di Bengkulu Selatan
Prof Ahmad menjelaskan, ada beberapa faktor membuat harga emas tetap stabil di tengah kenaikan harga barang secara terus menerus atau inflasi.
Pertama, faktor berkurangnya kesempatan kerja atau stagflasi. Stagflasi akan memacu investor membeli emas dalam jumlah besar. Kedua, beberapa negara memacu penerbitan bank emas atau bullion bank termasuk Indonesia dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan UU PPSK.
"Artinya, emas jadi komoditi yang menarik dengan peminat semakin luas," tutur Ahmad.
Ketiga, pengetatan moneter di negara maju membuat emas diandalkan sebagai hedging terhadap naiknya risiko suku bunga. Keempat, tidak ditemukan cadangan emas terbukti dalam jangka pendek sehingga outlook supply emas tidak akan meredam kenaikan harga.
"Jadi emas yang ada dilindungi karena nilainya juga bisa diandalkan," ujarnya.
Hal ini juga diamini Kepala Kantor Pegadaian Bengkulu, Noveldi bahwa tahun ini emas masih menjadi alternatif pilihan investasi bagi petani sawit di Bengkulu.
Ini dikarenakan harga emas yang relatif stabil dan cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, petani sawit kini juga sudah mulai paham bahwa emas merupakan investasi yang bermanfaat untuk melindungi nilai aset mereka.
"Pengalaman selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir mengajarkan bahwa emas sangat bermanfaat sebagai jaring pengaman ekonomi pada saat terjadi krisis," kata Noveldi.
Melihat hal tersebut, Noveldi optimistis emas masih menjadi investasi yang digandrungi oleh semua kalangan termasuk petani sawit. Antusiasme petani sawit juga terlihat dari jumlah nasabah aktif tabungan emas di Pegadaian yang terus bertambah.
"Setidaknya, ada ribuan nasabah tabungan emas di Pegadaian di Bengkulu. Artinya, masyarakat di sini masih menjadikan emas sebagai alternatif investasi. Apalagi, selain mudah diperjual-belikan, emas juga bermanfaat untuk menjaga likuiditas," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :