Berita / Internasional /
Petani Sawit Swadaya Ini Diundang Berbicara di Forum Internasional
Logo CPOPC. (Ist.)
Jakarta, elaeis.co - Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) bakal menggelar webinar skala internasional bertajuk "Kerangka Kerja Global CPOPC untuk Keberlanjutan Minyak Sawit atau CPOPC Global Framework for the Sustainability of Palm Oil (GFP-SPO)".
Yang menarik, Tan Sri Datuk Dr Yusof Basiron selaku Direktur Eksekutif CPOPC mengundang kalangan petani sawit swadaya dari berbagai negara produsen sawit ke webinar itu. Salah satunya adalah Tolen Ketaren, petani sawit swadaya di Kota Dumai, Riau, yang saat ini menjabat Ketua Umum DPP Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE).
Dalam keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Rabu (9/2/2022) siang, Yusof Basiron menyebutkan, dalam webinar itu akan dipresentasikan langkah lanjutan yang terkait GFP-SPO kepada para pemangku kepentingan industri sawit internasional.
Tidak tanggung-tanggung, Yusof menyebutkan akan digelar dua webinar, baik skala nasional maupun internasional, dan akan dikelola dalam waktu dekat sebelum paparan tentang GFP-SPO dipresentasikan ke forum yang lebih besar, yakni Forum Politik Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations High-Level Political Forum (UN-HLPF) pada bulan Juli mendatang.
Para petani sawit di berbagai negara, termasuk Tolen Ketaren, akan diundang pada webinar pertama yang akan diadakan pada hari Senin (14/2/2022) pukul 10.00 WIB. Pihaknya menargetkan para pemangku kepentingan utama negara-negara anggota dan pengamat CPOPC akan mengikuti webinar itu.
Secara terpisah, Tolen Ketaren mengaku sangat mengapresiasi undangan webinar dari CPOPC tersebut. Kata dia, Asosiasi SAMADE sendiri tercatat menjadi anggota lembaga berskala internasional itu.
SAMADE sendiri sudah beberapa kali diundang dalam berbagai kegiatan dan webinar yang digelar oleh CPOPC. Pihaknya sangat mengapresiasi dilibatkannya petani dalam sejumlah kegiatan yang dilakukan CPOPC.
"Sebab, dengan demikian wawasan internasional kami selaku petani sawit juga bertambah. Kami pun bisa berinteraksi dengan para petani sawit dari negara lainnya seperti yang ada di Malaysia, benua Afrika, maupun di benua Amerika," tegas Tolen Ketaren.







Komentar Via Facebook :