https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Sawit Ngos-ngosan Dikejar Cicilan

Petani Sawit Ngos-ngosan Dikejar Cicilan

Banyak petani di Rokan Hulu tak sanggup membayar cicilan kredit karena murahnya harga TBS sawit. Foto: Yahya/elaeis.co


Pasir Pangaraian, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) membikin banyak petani menderita dan stres. Hasil penjualan panen sawit tak lagi bisa diharapkan untuk menutupi semua kebutuhan, apalagi bagi petani yang terlanjur meminjam modal di bank.

Akmal, petani swadaya di Desa Sangkir Indah, Kecamatan Pagaran Tapah, Kabupaten Rokan Hulu (rohul), Riau, mengaku ngos-ngosan karena tak tahu ke mana mencari uang untuk membayar cicilan kredit.

"Akibat harga TBS anjlok seperti ini, semuanya macet. Bayar angsuran di bank, macet. Sudahlah anak mau masuk sekolah dan lain-lain, gak ketutup lagi. Bayangkan sekarang harus bayar angsuran Rp 3.050.000 per bulan, sedang harga TBS Rp 850/kg," kata Akmal kepada elaeis.co, Selasa (19/7).

Menurutnya, ada banyak petani lainnya di desa itu yang mengalami hal serupa dengannya. Bahkan beberapa utusan bank sudah datang memberikan peringatan tunggakan. 

"Bagaimanalah mau dibikin, penghasilan kita cuma dari sawit, gak ada penghasilan yang lain. Bukan gak mau bayar, tapi keadaan yang tak memungkinkan. Saya juga tak menyangka harga TBS se-anjlok ini. Kami mohonlah pertimbangan pihak bank, belum lagi harus putar otak memikirkan tahun ajaran baru," ujarnya.

Ketua PPSKS Rohul, Iksan mengatakan, harga TBS di PKS beberapa hari terakhir sedikit naik menjadi Rp 1.340/kg. Meski masih tergolong murah, tapi sudah lumayan karena sebelumnya hanya Rp 1.000/kg.

"Kalau di petani sekitar Rp 850/kg sampai Rp 950/kg, sebab ada biaya lain yang harus dikeluarkan pengepul," katanya.

"Semoga petani tetap semangat dan sabar, jangan terlalu stres meski kondisi ini bukan hal yang baik bagi petani sawit," tambahnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :