Berita / Nusantara /
Petani Sawit Lemas, Moeldoko Minta Semangatnya Digas
Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko. Foto: KSP
Jakarta, elaeis.co - Petani sawit diminta terus meningkatkan produktivitas kebun meskipun sedang mengalami situasi sulit.
Saat ini produktivitas perkebunan sawit rakyat hanya 2,7 ton/hektare (ha), tidak beda jauh dengan tahun 2010 di mana produktivitasnya sebesar 2,5 ton/ha. Angka tersebut terpaut jauh dengan produktivitas perkebunan besar swasta (PBS) yang tahun 2021 sudah mencapai 3,84 ton/ha.
Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, mengakui, penurunan harga tandan buah segar (TBS) yang terjadi saat ini sangat memukul bagi petani. Namun dia meminta agar petani tetap menjaga semangat.
“Saya paham petani lemas, tapi semangat jangan turun. Petani juga harus bisa mengelola keuangan dengan baik. Pengaturan keuangan harus tepat agar bisa terus menghidup keluarga,” kata Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) itu dalam diskusi virtual bertema ‘Kondisi Perdagangan Kelapa Sawit Nusantara’, kemarin.
Menurutnya, pemerintah tidak tinggal diam dan terus mencari cara serta membuat berbagai kebijakan untuk menaikkan harga TBS. Diantaranya membuka kembali keran ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya dan menghapus sementara pungutan ekspor CPO hingga 31 Agustus 2022
“Pemerintah juga mengambil langkah,” ujarnya.
Pemerintah juga terus menghempang isu lingkungan yang selama ini memojokkan sawit. Salah satunya dengan mengundang duta besar negara-negara Eropa menyaksikan apa yang sudah dilakukan untuk pengembangan perkebunan sawit berkelanjutan.
“Alhamdulillah isu lingkungan di Eropa sudah hilang perlahan-lahan. Jadi saya mengingatkan teman-teman sekalian, harus tetap semangat dalam menghadapi situasi saat ini. Jangan sampai produktivitas semakin turun,” sebutnya.
Plt Kepala Divisi Replanting Reforestation dan Promosi Perkebunan BPDPKS, Leri Fardiyan, menambahkan, program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang didanai BPDPKS merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendongkrak produktivitas kebun sawit rakyat.
“PSR diharapkan meningkatkan produktivitas ke atas 3,5 ton setara CPO/ha,” sebutnya.
Namun Program PSR masih menemui kendala sehingga realisasinya belum mencapai target yang ditetapkan. Tahun lalu realisasi PSR hanya 42,2 ribu ha, turun dari capaian tahun 2019 hingga 2020 yang mencapai lebih dari 90 ribu ha per tahun.
“Realisasi PSR turun karena berbagai kendala. Kami terus mencari solusi agar penyerapan dana PSR naik,” katanya.







Komentar Via Facebook :