https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Sawit Harus Waspadai Tawaran Pupuk Murah

Petani Sawit Harus Waspadai Tawaran Pupuk Murah

Petani memupuk kebun sawit. Foto: terajufoundation.org


Bengkulu, elaeis.co - Petani Kelapa sawit di Bengkulu diminta untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran pupuk kimia murah. Sebab pupuk kimia murah dan merek tidak dikenal bisa saja merupakan pupuk palsu. Akibatnya, bukan peningkatan buah yang diperoleh, melainkan kerugian yang akan didapat oleh para petani.

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Helmi Yuliandri SP MT mengatakan, saat ini ada banyak penawaran harga pupuk murah dari pedagang yang tidak resmi. Mereka menjual pupuk lebih murah dibandingkan harga normal.

"Oleh sebab itu, jika ada petani kelapa sawit ditawari pupuk kimia dengan harga murah, jangan dibeli. Sebab pupuk tersebut tidak diketahui diproduksi oleh perusahaan pupuk mana, bisa saja itu pupuk palsu," kata Helmi, kemarin.

Menurutnya, harga pupuk kimia yang asli saat ini masih cukup mahal. Sehingga jika ada orang yang menjual lebih murah dibandingkan harga pasar, maka patut dicurigai. Sebab distributor pupuk saja, sampai saat ini tidak ada yang menjual pupuknya di bawah harga pasar.

"Kita tidak melarang tapi harus diwaspadai karena bagaimanapun tidak ada distributor pupuk kimia yang menjual pupuk dengan harga murah," tuturnya.

Ia mengaku, harga pupuk setiap bulannya terus mengalami kenaikan. Hal itu tentu saja membuat beberapa oknum mencoba mengambil kesempatan mulai dari memproduksi pupuk palsu hingga menggelapkan pupuk subsidi untuk dijual kembali.

Untuk itu, pihaknya meminta, agar petani kelapa sawit selalu melakukan identifikasi produk pupuk yang dijual. Jika produk tersebut tidak jelas perusahaannya atau ada label pupuk subsidi maka lebih baik ditolak.

"Penolakan itu bukan berarti petani tidak butuh pupuk, tapi itu demi kebaikannya, jangan sampai gara-gara membeli pupuk itu, malah petani yang dirugikan di kemudian hari," ujarnya.

Ia mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan penjualan pupuk palsu di Bengkulu. Namun petani kelapa sawit tetap harus berhati-hati sebab peredaran pupuk palsu sudah terjadi di daerah lain.

"Untuk saat ini belum ada, tapi tetap saja petani harus hati-hati. Karena kita tidak tahu, apakah pupuk palsu sudah beredar di sini atau belum," tutupnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :