https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Petani Sawit Diminta Tolak Tawaran Investasi dengan Profit Tinggi

Petani Sawit Diminta Tolak Tawaran Investasi dengan Profit Tinggi

Ilustrasi (ist.)


Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu diminta untuk mewaspadai tawaran investasi bodong. Para penipu saat ini menyasar petani kelapa sawit yang berada di pelosok.

Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Tito Adji Siswantoro mengatakan, kegiatan investasi bodong masih terus mencari korban di tengah masyarakat. Walaupun sudah dilakukan pemblokiran, namun tetap saja muncul lagi dengan skema bisnis dan penawaran baru.

"Waspadai tawaran investasi bodong pada tahun 2023 ini. Petani sawit sering jadi korban investasi bodong," kata Tito, kemarin.

Menurutnya, petani kelapa sawit jadi incaran karena pengetahuan mereka tentang investasi minim. Mereka hanya paham tentang investasi di sektor perkebunan. "Makanya ketika ada tawaran investasi yang sangat menggiurkan, akan membuat mereka tertarik," ujarnya.

Ia mengaku, investasi bodong adalah kegiatan investasi yang tidak legal dan cenderung menawarkan keuntungan dengan iming-iming pengembalian profit yang tinggi. Bahkan rata-rata profit yang ditawarkan mencapai 30 persen setiap bulannya.

"Nah kalau ada yang menawari investasi dengan profit tinggi, lebih baik tidak diikuti, karena itu bodong," tuturnya.

Tito mengaku, hingga saat ini OJK belum menerima laporan dari petani kelapa sawit di daerah yang terjerat kasus investasi bodong. Namun, berdasarkan informasi dari masyarakat, rata-rata korban investasi bodong di Bengkulu kebanyakan adalah petani kelapa sawit. Sebab hampir 60 persen profesi masyarakat Bengkulu adalah petani kelapa sawit.

"Untuk laporan resmi belum ada, tapi kita ingatkan agar petani kelapa sawit jangan mudah tergiur investasi bodong, karena investasi di sektor perkebunan kelapa sawit sudah cukup menguntungkan dibandingkan investasi bodong," tuturnya.

Tito menjelaskan, investasi sektor perkebunan kelapa sawit mampu memberikan keuntungan yang lebih baik dan terpercaya dibandingkan investasi bodong. Dalam satu hektar kebun sawit rata-rata mampu menghasilkan pendapatan per dua minggu sebesar Rp 1,6 juta hingga Rp 2 juta. 

"Secara hitungan memang belum begitu besar, tapi ini adalah investasi yang lebih aman untuk jangka panjang dibandingkan investasi bodong," tutupnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :