https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Sawit Diminta Tak Panik Hadapi LSD

Petani Sawit Diminta Tak Panik Hadapi LSD

Sapi yang terjangkit LSD. foto. BBVet Wates


Bengkulu, elaeis.co - Para petani kelapa sawit yang memiliki sapi di Bengkulu diminta tidak panik menghadapi penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Berdasarkan laporan terbaru, dari 627 ekor sapi yang terjangkit penyakit ini, sebanyak 487 ekor berhasil diobati dan pulih sepenuhnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh Muhammad Syarkawi mengatakan, berhasilnya penanganan kasus LSD pada sapi merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi antara pihak dinas dengan para petani dan peternak.

"Terima kasih atas dukungan penuh dari semua pihak yang telah ikut serta dalam upaya memberantas penyakit yang dapat mengancam kelangsungan hidup ternak ini," kata Syarkawi, Selasa (25/7).

Sebagai langkah preventif dan untuk menjaga kesehatan ternak, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 20 ribu dosis vaksin LSD yang akan segera disuntikkan ke sapi milik peternak maupun petani sawit di seluruh wilayah Bengkulu.

Syarkawi menjelaskan bahwa dengan pemberian vaksin secara tepat waktu dan menyeluruh, diharapkan kasus LSD dapat diminimalisir dan mencegah dampaknya terhadap populasi sapi di daerah itu.

"Kami sangat memahami betapa pentingnya peran sapi dalam kehidupan peternak dan petani kelapa sawit. Sapi bukan hanya sebagai sumber penghasilan, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk melindungi ternak ini dengan menyediakan vaksin LSD secara gratis," ungkapnya.

Seorang petani kelapa sawit yang memiliki beberapa ekor sapi di Kota Bengkulu, Amirudin, sangat bersyukur pemerintah menyediakan vaksin LSD gratis sebagai upaya pencegahan. "Kami merasa lega mengetahui bahwa ada 20 ribu dosis vaksin yang siap disuntikkan. Semoga dengan vaksinasi ini, sapi-sapi kami akan terhindar dari penyakit LSD dan tetap sehat," harapnya.

Dengan diberlakukannya vaksinasi LSD secara massal dan kesembuhan yang cukup signifikan dari kasus sebelumnya, diharapkan kekhawatiran para petani terhadap ancaman penyakit ini dapat berkurang. 

"Kami berharap Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu terus melakukan pemantauan dan langkah-langkah pencegahan guna menjaga kesehatan ternak di wilayah ini," pungkasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :