Berita / Kalimantan /
Petani Sawit Dilatih Lakukan Pemetaan Menggunakan GPS dan Drone
Petani menyimak penjelasan dari instruktur tentang cara pengoperasian drone. foto: ist.
Tana Paser, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit dan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan bekerja sama dengan IPB Training (PT Global Scholarship Services
Indonesia) melaksanakan Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit bagi petani sawit di Kabupaten Paset, Kalimantan Timur. Kali ini tema pelatihan adalah pemetaan menggunakan GPS (global positioning system) dan drone atau pesawat tanpa awak.
Kegiatan Pelatihan Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat ini diikuti oleh 55 peserta dari kelompok tani sawit mandiri di Kabupaten Paser. Pelatihan ini dibagi dalam 2 angkatan. Tim Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) serta Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian IPB University ikut berpartisipasi pada pelatihan petani yang berlangsung selama empat hari yang diselenggarakan oleh IPB Training tersebut.
Pada pelatihan ini petani diajar menggunakan GPS/Geotagg dari telefon genggam untuk membuat persil kebun, menentukan titik koordinat lokasi pohon sawit dan menyusun peta lahan kebun menggunakan perangkat lunak open access semisal Quantum GIS. Target pelatihan diharapkan petani atau kelompok tani dan perangkat desa memahami konsep dasar pemetaan lokasi dan mampu menggambar petak kebun kelapa sawit secara mandiri dengan dukungan kelompok dan perangkat desa.
Sebagaimana diketahui, beberapa program pemerintah terkait perkebunan sawit seperti peremajaan sawit rakyat (PSR) mensyaratkan keterangan luasan area dengan jumlah tajuk pohon kelapa sawit dalam Formulir STDB (Surat Tanda Daftar Budidaya). Karena itulah, pelatihan seperti ini merupakan salah satu kolaborasi atau upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan, untuk meningkatkan kapasitas petani dan kualitas produk perkebunan secara mandiri dan berkesinambungan.
Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan cara mengoperasikan GPS dan drone untuk memetakan kebun sawit dari udara. Namun sebelumnya dilakukan pengenalan, yakni bagaimana menghidupkan dan mematikan serta teknik menerbangkan drone agar tetap stabil. Barulah tim instruktur dari IPB Training mengajarkan penggunaan fitur kamera dan video pada drone serta melakukan tracking tanaman menggunakan aplikasi pada ponsel pintar.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser, Djoko Bawono MSi berharap para petani mampu mengukur sendiri kebun masing-masing setelah mengikuti pelatihan ini. "Peserta juga diharapkan menularkan ilmu bagaimana melakukan tracking lahan, pengolahan data, dan penyajian peta, kepada petani lain di sekitarnya," kata Djoko, beberapa hari lalu.
Salah seorang peserta, Dedik Hermawan, mengaku sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan ini. "Saya dapat pengalaman dan ilmu baru. Kegiatan semacam ini sangat dibutuhkan para petani sawit," sebutnya.







Komentar Via Facebook :