https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Sawit Di Bengkulu Tetap Bersyukur Meskipun Produksi TBS Anjlok

Petani Sawit Di Bengkulu Tetap Bersyukur Meskipun Produksi TBS Anjlok

Petani sawit mengumpulkan TBS kelapa sawit. Foto: IST


Bengkulu, Elaeis.co - Petani sawit di Bengkulu tetap bersyukur meskipun produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengalami penurunan. Karena harga TBS kelapa sawit masih dibeli oleh Pabrik Kelapa Sawit diatas Rp 2 ribu per kilogram.

Petani kelapa sawit di Bengkulu, Firdaus mengatakan, meskipun produksi TBS kelapa sawit di Bengkulu mengalami penurunan signifikan sebesar 50% dalam beberapa bulan terakhir, namun tetap membuat dirinya bersyukur. Sebab harga TBS kelapa sawit di daerah ini masih diatas Rp 2 ribu per kilogram.

"Walaupun produksi menurun, tapi harga masih diatas Rp 2 ribu per kilogram, masih bersyukurlah dari pada harga Rp 1.500 dulu," kata Firdaus, Sabtu 4 Mei 2024.

Baca Juga: Jasa Petik TBS Kelapa Sawit Menurun

Ia berharap, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu tetap berkomitmen untuk membeli TBS kelapa sawit dari mereka dengan harga tetap diatas Rp 2 ribu per kilogram. Karena jika PKS membeli dibawah harga itu maka petani akan mengalami kerugian yang cukup besar.

"Kami sangat bersyukur karena pabrik masih mau membeli hasil panen kami diatas Rp 2 ribu per kilogram, kami berharap harga itu tidak turun," tambah Firdaus.

Keputusan PKS di Bengkulu untuk tetap membeli TBS kelapa sawit dari petani setempat diatas Rp 2 ribu per kilogram tentu masih menjadi angin segar. Sehingga para petani yang sedang mengalami kesulitan keuangan tetap bahagia walaupun produksi menurun. 

"Dengan harga tetap diatas Rp 2 ribu per kilogram, masih jadi angin segar lah," tutupnya.

Meskipun demikian, beberapa petani menyadari perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan produktivitas dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh industri kelapa sawit di Bengkulu.

"Kami akan terus bekerja keras dan berkolaborasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan produktivitas dan mengatasi masalah-masalah yang ada," kata Joko Santoso, seorang petani di Bengkulu Utara yang juga merupakan ketua kelompok tani.

Pemerintah setempat juga diharapkan untuk memberikan dukungan lebih lanjut kepada para petani sawit dalam menghadapi tantangan produksi yang sedang dihadapi. 

"Kami membutuhkan dukungan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dan meningkatkan kesejahteraan petani," tambah Joko.

Dengan adanya kolaborasi antara para petani, pabrik kelapa sawit, dan pemerintah setempat, diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan produksi yang dihadapi oleh industri kelapa sawit di Bengkulu.

"Kami percaya dengan kerja sama yang baik, kita dapat mengatasi masalah ini dan memastikan kelangsungan industri kelapa sawit di Bengkulu," pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :