https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Petani Sawit di Bengkulu Diminta Ikut Program Makmur, Apa itu?

Petani Sawit di Bengkulu Diminta Ikut Program Makmur, Apa itu?

Menteri BUMN Erick Thohir di sela kunjungan kerja ke Bengkulu. foto: Ist.


Bengkulu, elaeis.co - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ingin petani kelapa sawit di Bengkulu mengikuti Program Makmur yang dilaksanakan PT Pupuk Indonesia (Persero). Sehingga segala keluhan para petani sawit di Provinsi Bengkulu seperti pupuk, bibit, hingga permodalan bisa diselesaikan dengan baik.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Bengkulu kemarin, Erick mengatakan, selama ini banyak keluhan petani kelapa sawit di daerah karena kesulitan untuk mendapatkan bibit unggul dan pupuk. 

"Kita ada Program Makmur, melalui program itu diharapkan petani bisa mendapatkan bibit dan pupuk untuk tanaman kelapa sawit," kata Erick.

Erick mengatakan, seluruh pihak yang terlibat dalam Program Makmur harus mengajak dan mendorong petani kelapa sawit di Bengkulu untuk ikut bergabung.

"Kita ingin seluruh BUMN yang terlibat program ini aktif mengajak petani kelapa sawit di Bengkulu," ujarnya.

Melalui Program Makmur, Erick memastikan kebutuhan pupuk petani kelapa sawit akan lebih terjamin, apalagi pupuk yang dimanfaatkan merupakan non subsidi atau komersil. 

"Kita jamin petani sawit tidak akan kesulitan lagi untuk mendapatkan pupuk," tuturnya.

Program Makmur diluncurkan Erick pada Agustus 2021. Program Makmur, singkatan dari Mari Kita Majukan Usaha Rakyat, mengadopsi praktik pertanian unggul dan penggunaan pupuk non subsidi.

Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan keuntungan petani. Oleh karenanya, program ini dapat diikuti oleh seluruh petani di Indonesia yang mengelola komoditas padi, jagung, sawit, tebu, hortikultura, dan tanaman perkebunan rakyat lainnya.

Program Makmur merupakan ekosistem yang mengintegrasikan petani dengan stake holder yang berhubungan dengan budi daya pertanian dari hulu hingga hilir. Termasuk lembaga keuangan (perbankan), jasa asuransi, pemerintah daerah (pemda), teknologi pertanian, dan offtaker (penampung hasil panen).

Sejak diluncurkan, program ini telah terlaksana di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara.

Erick berharap Program Makmur juga bisa menyentuh seluruh petani kelapa sawit di Bengkulu.

"Program Makmur semoga bisa masuk ke Bengkulu pada tahun ini, dan membuat petani kelapa sawit di Bengkulu semakin sejahtera dan produktivitas hasil perkebunannya meningkat," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :