Berita / Nusantara /
Petani Sawit: BBM Naik, TBS 5.000/Kg, Baru Pas
Mashuri, Ketua DPD Apkasindo Batanghari. Foto: Ist.
Batanghari, elaeis.co - Mashuri, petani sawit yang juga Ketua DPD Apkasindo Batanghari, kesal dengan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Menurutnya, langkah itu hanya menambah penderitaan petani sawit.
"Sangat berdampak. Yang sudah terasa sekarang ini armada angkutan yang pakai solar dan pertalite," sebutnya.
"Sangat terasa di petani, semua serba naik. Soalnya harga sawit murah. Kalau mengikuti kenaikan BBM saat ini, seharusnya harga sawit petani berada di angka Rp 4.000 - Rp 5.000/kg. Baru tidak ketemu dengan yang namanya inflasi. Baru rakyat merdeka sesuai dengan kata UUD 1945 itu," tambahnya.
Dia juga khawatir kenaikan harga BBM akan berimbas ke upah buruh panen sawit.
"Memang untuk saat ini belum ada kenaikan, upah panen masih Rp 200,000/ton. Namun ini hanya masalah waktu saja," ujarnya.
Dia mengingatkan bahwa masalah yang dihadapi petani sebenarnya sudah bejibun sebelum harga BBM naik.
"Harga pupuk sudah naik lagi, begitu juga racun rumput. Jadi kita-kita sedang menunggu keputusan MK atau Yang Maha Kuasa saja sekarang," ucapnya kesal.
Dia yakin yang dirasakan petani di Jambi juga dialami petani sawit lainnya si seluruh Indonesia.
"Petani, khususnya kami Apkasindo, memohon kepada pemerintahan RI, tolong bantu nasib rakyat kecil, petani kecil, yang hidupnya semakin terpuruk dengan semua kebijakan pemerintah pusat yang mencabut dan membatasi subsidi," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :