Berita / Sumatera /
Petani Sawit Batubara Dilatih Tingkatkan Produksi CPO
Petani Batubara melihat pengelolaan kebun sawit di Simalungun. foto: ist.
Jakarta, elaeis.co – Puluhan petani sawit di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, mendapat bekal baru untuk meningkatkan produktivitas kebun mereka. Melalui pelatihan teknis budidaya kelapa sawit yang digelar oleh PT Koompasia Enviro Institute, sebanyak 61 peserta, terdiri dari pekebun swadaya dan tenaga pendamping mengikuti program intensif selama lima hari, dari 16 hingga 21 Juni 2025.
Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM-PKS) 2025, yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI.
Ketua Komite Pengembangan SDM PKS, Darmansyah Basyaruddin, menyampaikan bahwa produktivitas kebun sawit rakyat Indonesia saat ini masih jauh dari potensi maksimal. Rata-rata hanya menghasilkan 1,5 hingga 2 ton CPO per hektare per tahun. Padahal secara nasional bisa mencapai hingga 10 ton.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin membuka jalan agar petani bisa menerapkan teknik budidaya yang lebih baik, berkelanjutan, dan produktif,” kata Darmansyah dalam keterangannya, Rabu (24/6).
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan petani menghadapi kewajiban sertifikasi ISPO yang mulai berlaku penuh tahun ini.
Kepala Bidang Perkebunan Kabupaten Batubara, Ananda Fadhillah Akbar SP, menyambut baik pelatihan ini. Ia menilai kegiatan ini sebagai momen penting untuk meningkatkan kapasitas para petani di wilayahnya. “Kami berharap para peserta bisa menyerap ilmu sebanyak mungkin dan mengaplikasikannya di lapangan,” ucapnya.
Senada, Merry Carolina SHut, dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara juga berharap pelatihan ini dapat melahirkan petani sawit yang cerdas dan berkualitas dalam mengelola kebunnya.
Direktur PT Koompasia Enviro Institute, Henry Marpaung, menyebutkan bahwa pelatihan ini didesain secara aplikatif. Tidak hanya teori, peserta juga mendapatkan pengalaman praktik langsung, termasuk kunjungan ke PT Eastern Sumatra Indonesia di Simalungun. Di sana, peserta diajak melihat pengelolaan kebun dari tahap Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) hingga Tanaman Menghasilkan (TM), serta sistem pembenihan.
Materi pelatihan meliputi berbagai topik penting seperti persiapan benih, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, hingga pengendalian hama dan penyakit. Semuanya disusun agar petani bisa langsung menerapkannya di kebun.







Komentar Via Facebook :