Berita / Nusantara /
Petani Sawit Bakal Minta Menteri Pertanian Bertanggung Jawab
Pencanangan tanam jagung di lahan petani peserta Program PSR di Papua Barat. Foto: Dok. DTPH Bun Papua Barat
Manokwari, Elaeis.co - Mulai hari ini, Kamis (23/12/2021), para petani sawit anggota DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Papua Barat punya kegiatan baru, yakni menanam jagung.
Sekretaris DPW APKASINDO Papua Barat, Dorteus Paiki, mengatakan, jagung tersebut merupakan tanaman sela di perkebunan sawit mereka yang ikut program peremajaan sawit rakyat (PSR). Tidak tanggung-tanggung, luas lahan yang akan ditanami jagung mencapai 250 hektar.
"Kami lakukan tumpang sari mengikuti saran Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kami menanam jagung di sela-sela tanaman sawit yang baru kami tanam," katanya kepada Elaeis.co, Kamis (23/12/2021).
Kebetulan, kata Dorteus, saat ini tanaman sawit para petani rata-rata baru berusia sembilan bulan dan relatif masih pendek.
Tekad para petani sepertinya sangat kuat. Mereka menyediakan demplot atau tempat pembibitan jagung seluas 15 hektar. Adapun bibit jagung disediakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Manokwari.
"Lahan kami yang PSR sudah seribu hektar, targetnya sampai 2.000 hektar yang mau PSR," kata Ketua Koperasi APKASINDO Papua Barat itu.
Diakui Dorteus, di kalangan petani masih ada kegundahan soal tumpang sari itu. Soalnya, sampai sekarang mereka masih bingung ke mana akan menjualnya kelak.
"Belum tahu siapa yang akan beli kalau sudah panen. Pemerintah pusat menggembar-gemborkan tumpang sari, tapi saat panen siapa yang mau beli? Ini benar-benar menjadi pertanyaan besar bagi kami di Papua Barat," ucapnya.
"Kami siap menanam seluas mungkin tanaman tumpang sari di lahan sawit PSR. Tetapi kami juga meminta kejelasan pemasaran," tambahnya
Menurutnya, kekhawatiran petani sangat beralasan mengingat di Kabupaten Manokwari sampai saat ini tak ada industri pakan ternak atau industri pengolahan jagung.
"Kami berharap pemerintah, baik pusat maupun kabupaten, mau bertanggung jawab atas saran yang mereka berikan ke kami. Saya sendiri pun nanti akan dobrak hal ini. Lagian kami sebenarnya capek juga mengurusi tanaman musiman, karena biasanya yang kami urusi tanaman tahunan," katanya.







Komentar Via Facebook :